Dark/Light Mode

Sukses Turunkan Emisi Karbon

Daya Saing BUMN Energi Keren

Minggu, 11 Februari 2024 06:32 WIB
Petugas PLN Indonesia Power melakukan pengecekan terhadap biomassa sawdust yang akan digunakan sebagai substitusi bahan bakar batu bara atau co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Suralaya, Cilegon, Banten. ANTARA/HO-PLN
Petugas PLN Indonesia Power melakukan pengecekan terhadap biomassa sawdust yang akan digunakan sebagai substitusi bahan bakar batu bara atau co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Suralaya, Cilegon, Banten. ANTARA/HO-PLN

 Sebelumnya 
Teknologi co-firing merupa­kan terobosan dalam transisi energi di Tanah Air.

Lewat teknologi ini, banyak manfaat yang didapatkan. Yakni mulai dari pengurangan emisi hingga mengurangi penggunaan energi fosil.

“Penerapan co-firing tak hanya menghasilkan listrik an­dal, tapi juga tetap murah bagi masyarakat,” jelasnya.

Baca juga : Desak PBB Stop Israel Bantai Palestina Dong

Selanjutnya bagi Pertamina dan anak usahanya, diketahui, permintaan untuk produk in­dustri hijau di dunia sekarang sangat besar. Maka, imbuh Fah­my, perusahaan dengan proses produksi ramah lingkungan yang akan survive.

“Jika Pertamina telah melaku­kan praktik dekarbonisasi deng­an baik sekarang, di masa datang akan mendapat ruang yang lebih baik di pasar energi,” yakinnya.

Penerapan proses produksi rendah karbon merupakan in­vestasi jangka panjang. Sebab, penerapan industri hijau, juga membuat kredibilitas perusaha­an semakin meningkat.

Baca juga : Airlangga Pede Ekonomi RI Capai Target Tahun Ini

Terpisah, Direktur Utama Per­tamina Patra Niaga Riva Siahaan mengakui, pihaknya merupakan perusahaan energi yang masih dominan menyediakan energi fosil, akan terus berkomitmen mendo­rong pengurangan emisi karbon.

Dia bilang, perusahaan memi­liki komitmen untuk berkontri­busi terhadap penurunan emisi lewat berbagai cara.

Untuk masyarakat dan indus­tri, lanjut Riva, perusahaan telah menyediakan bahan bakar lebih ramah lingkungan.

Baca juga : Bansos Beras Distop Sementara, Jokowi Tidak Kampanye

“Kami juga hadir sebagai part­ner dekarbonisasi untuk mitra bis­nis, lalu ada juga upaya mandiri dari lini operasional perusahaan,” beber Riva dalam keterangannya, Kamis (8/2/2024).

Dia mengatakan, keberhasilan penurunan emisi terbesar ber­sumber dari pemanfaatan bahan bakar nabati atau biofuel, teru­tama penyaluran Biosolar B35 yang berkontribusi mengurangi emisi mencapai 1,57 juta ton CO2eq.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.