Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Tahan Rencana IPO BUMN
Pemerintah Perhitungkan Kondisi Pasar Dan Politik
Kamis, 15 Februari 2024 07:05 WIB
Sebelumnya
“Tapi sejauh ini, memang belum ada pipeline IPO di holding Danareksa,” tuturnya.
Di kesempatan berbeda, anak usaha PT Bukit Asam (PTBA), PT Satria Bahana Sarana (SBS) juga mengharapkan aksi korporasinya tak terganggu meski dihadapkan pada momen tahun politik.
Direktur Utama PT SBS Agung Pratama mengatakan, aksi korporasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan sumber pendanaan guna meningkatkan modal kerja dan memperluas bisnis perusahaan.
Langkah itu, kata dia, juga membuka kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan. Dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Baca juga : Airlangga: Penyebabnya Bukan Karena Bansos…
“Harapan kami, IPO ini dapat terealisasi sesuai dengan jadwal awal,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/2/2024)
Sejak diakuisisi oleh PTBA melalui PT Bukit Multi Investama (BMI) pada 28 Januari 2015, SBS telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Yakni meliputi peningkatan kompetensi karyawan, melakukan perawatan khusus terhadap peralatan produksi dengan perencanaan peremajaan. Dan konsisten meningkatkan praktik good mining practice.
“Ketiga hal tersebut selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT SBS,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, momentum bisnis, serta minat pelaku pasar menjadi pertimbangan utama BUMN dalam memutuskan aksi IPO.
Baca juga : AC Milan Vs Rennes, Rossoneri Ogah Kecolongan
Sehingga kedua hal tersebut membuat tahun ini belum ada perusahaan pelat merah yang dipastikan akan mencatatkan saham perdana di BEI.
Sebagai informasi, ada beberapa perusahaan yang ditargetkan melantai di pasar modal pada akhir tahun 2023. Misalnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pupuk Kalimantan Timur.
Namun kedua rencana tersebut ditunda lantaran situasi dan kondisi pasar yang dinilai kurang menarik.
”Setelah dikaji, rencana listing yang akan dilakukan PHE ditunda. Keputusan IPO bergantung pada appetite (pelaku pasar). Sementara kami lihat, saat ini momentumnya kurang,” ujar Tiko, sapaan akrab Wamen Kartika, di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Baca juga : Pesan Bek Andrea Cambiaso: Si Nyonya Tua Jangan Panik!
Ia mengaku, Kementerian BUMN juga menahan rencana IPO dari perusahaan subholding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV, PalmCo, pada 2024.
Hal ini juga dikarenakan, kondisi pasar yang kurang menarik. IMA
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Kamis, 15 Februari 2024 dengan judul "Tahan Rencana IPO BUMN Pemerintah Perhitungkan Kondisi Pasar Dan Politik"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya