Dark/Light Mode

Rekam Jejak BUMN Di Pasar Modal Kinclong

IPO Anak Usaha Telkom Potensial Dilirik Investor

Selasa, 20 Februari 2024 07:05 WIB
Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh H Utomo. (Foto: Istimewa)
Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh H Utomo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana dua anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, yakni TelkomMetra dan AdMedika, diyakini akan direspons positif oleh investor. Selain memiliki prospek bisnis yang bagus, rekam jejak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama ini terbukti kinclong di pasar modal.

Telkom Indonesia melalui entitas anak usahanya, PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra), dikabarkan siap melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025. Saat ini Telkom sedang melihat respons pasar terhadap portofolio TelkomMetra.

Selain TelkomMetra, disebutkan anak usaha Telkom lainnya yang bakal IPO adalah asuransi AdMedika.

Baca juga : Pemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras Thailand

Sebagai informasi, TelkomMetra, awalnya merupakan perusahaan yang menyediakan layanan TV berbayar sejak 1997. Namun kemudian mengubah bisnis menjadi penyedia Media, Edutainment and Services (IMES). Lalu, Telkom mengakuisisi 99 persen saham TelkomMetra.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai, respons pasar terhadap rencana gelaran IPO BUMN masih akan positif karena melihat prospek bisnis yang ditawarkan perusahaan pelat merah tersebut.

Sebelum dengan TelkomMetra, Telkom melalui PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel, anak usaha yang telah melantai di bursa akhir 2021, juga meraih respons pasar positif.

Baca juga : DPRD Kasih Deadline Tahun Ini Harus Kelar

Toto menilai, hal tersebut karena Telkom sebagai induk, memiliki pangsa pasar yang sangat kuat di bisnis pengelolaan menara telekomunikasi.

“Ini akan meningkatkan daya tarik bagi anak usahanya untuk IPO dan meraih pendanaan lebih besar di bursa,” kata Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Toto menekankan, saat ini kapitalisasi 20 BUMN yang sudah melantai di bursa juga punya pengaruh besar terhadap pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).

Baca juga : Inter Milan Vs Atletico Madrid, Ujian Untuk Si Ular Besar

“Tetapi memang untuk TelkomMetra, Telkom masih menunggu waktu yang tepat supaya valuasinya optimal waktu melakukan IPO,” ujarnya.

Senada, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, tren pasar yang positif dan jumlah peningkatan investor ritel yang terjadi saat ini akan sangat membantu gelaran aksi IPO, meski ketegangan di tingkat global belum usai.

“Tetapi bagi BUMN dan anak cucunya, masih menjadi momentum yang baik untuk menggelar IPO. Saham BUMN tampaknya akan selalu menarik bagi investor karena perusahaan pelat merah didukung oleh Pemerintah,” jelas Hans kepada Rakyat Merdeka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.