Dark/Light Mode

Rekam Jejak BUMN Di Pasar Modal Kinclong

IPO Anak Usaha Telkom Potensial Dilirik Investor

Selasa, 20 Februari 2024 07:05 WIB
Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh H Utomo. (Foto: Istimewa)
Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh H Utomo. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Bahkan, sambung Hans, sejumlah BUMN yang telah go public pun berhasil menempatkan dirinya sebagai pemimpin di pasar. Rekam jejak seperti itu semakin menumbuhkan kepercayaan diri investor.

Terkait timing bagi TelkomMetra untuk menggelar IPO, Hans berpendapat, ada alasan lain yang mungkin menjadi pertimbangan. Yakni menyangkut pendanaan ketika melantai di BEI nanti.

“Pertimbangan kebutuhan pendanaan menjadi hal penting untuk diperhatikan ketika berencana IPO. Karena IPO diperlukan agar perusahaan punya cashflow,” ujarnya.

Ia berharap, jika nanti TelkomMetra melakukan IPO, akan tetap mendapatkan respons positif, seperti yang dialami Mitratel, yang kini sudah menjadi pemain besar dan memiliki captive client dari grup Telkom.

Baca juga : Pemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras Thailand

Sebelumnya, Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh H Utomo mengatakan, AdMedika akan menjadi salah satu kandidat pertama yang akan melantai di bursa. IPO ini paling cepat pada 2025.

“Kami punya fokus pada portofolio AdMedika, InfoMedia, Finnet, dan MdMedia yang punya target IPO paling cepat di tahun 2026. Tapi kalau ternyata 2025 selesai grooming-nya dan ada investor, dalam suasana market bagus, kami bisa lebih cepat IPO,” jelas Utomo di Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Meski begitu, imbuhnya, tidak menutup kemungkinan bagi TelkomMetra untuk melantai di bursa. Hanya saja, kata dia, dalam skenario strategis, TelkomMetra akan melihat bagaimana perkembangan industri.

“Saat ini TelkomMetra memiliki tujuan untuk meningkatkan kapabilitas investasi Telkom,” ujarnya.

Pengembangan Data Center

Baca juga : DPRD Kasih Deadline Tahun Ini Harus Kelar

Terpisah, Direktur Group Business Development Telkom Honesti Basyir membeberkan rencana bisnis ke depannya. Telkom bakal menggandeng investor untuk pengembangan bisnis data center melalui PT Telkom Data Ekosistem (TDE).

Menurut Honesti, kerja sama Telkom dengan PT Indosat Tbk melalui NeutraDC dan BDx Indonesia, merupakan salah satu bagian dari kolaborasi pengembangan data center. Telkom memiliki tujuan utama dalam bisnis ini, yaitu menjadi market leader data center untuk Indonesia dan regional melalui TDE.

“Maka, ekspansi yang dibutuhkan tidak hanya di Indonesia, tetapi kami ingin menjalin komunikasi dengan region seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang untuk bisa memiliki data center,” katanya.

Menurutnya, Telkom saat ini terus membangun dan memperbesar kapasitas data center mereka. Dia menyebut Telkom membangun kampus I dan kampus II hyperscale data center di Cikarang dan di Batam.

Baca juga : Inter Milan Vs Atletico Madrid, Ujian Untuk Si Ular Besar

Selain itu, Telkom berencana akan mengubah sentra-sentra telepon di daerah menjadi data center berkapasitas kecil.

Dengan pengembangan tersebut, ia mengatakan, Telkom tidak mungkin membiayai investasi data center tersebut sendiri. Menurutnya, pengembangan ini membutuhkan investor karena investasinya yang mahal.

“Apalagi, pemain data center lazim melakukan kolaborasi untuk melakukan pengembangan data center,” pungkas Honesti. DWI

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Selasa, 20 Februari 2024 dengan judul "Rekam Jejak BUMN di Pasar Modal: IPO Anak Usaha Telkom Dilirik Investor"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.