Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Dipatok Rampung Sebelum Oktober
Erick Kebut 7 Proyek Strategis Nasional...
Selasa, 27 Februari 2024 07:05 WIB
Sebelumnya
Menyoal ini, Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto mengatakan, sejumlah proyek BUMN yang belum rampung memang ada baiknya untuk dituntaskan sebelum ganti Presiden. Sebab dikhawatirkan, jika urung diselesaikan, bisa saja berpotensi terhambat kelanjutan proyeknya alias mangkrak.
Dia menyebutkan, penyelesaian proyek BUMN menjadi bentuk dukungan kepada Pemerintah dalam tiap program strategis.
“Yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di daerah,” kata Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Ia menegaskan, beberapa PSN (Proyek Strategis Nasional) dirancang dengan prioritas pada pembangunan infrastruktur, yang diharapkan dapat menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Toto menyebutkan, proyek BUMN infrastruktur, yang dinilainya berjasa dalam memperluas dan memeratakan pembangunan di wilayah Indonesia hingga wilayah terluar, terpencil, dan terbelakang.
Baca juga : Urusan Pangan Jangan Ganggu Ibadah Rakyat
“BUMN seperti PLN, Jasa Marga, Pertamina, Pelindo, KAI, dan lainnya memiliki posisi utama sebagai pilar ekonomi negara, untuk membuka kegiatan pengembangan perintisan investasi infrastruktur,” ujarnya.
Selama ini Pemerintah telah memberikan kebijakan afirmatif melalui penugasan kepada BUMN, untuk memperluas pembangunan infrastruktur di wilayah-wilayah yang belum menarik keterlibatan investasi swasta.
“Peran sentral BUMN bukan hanya memberikan dividen bagi negara, tetapi juga memperkuat kebijakan afirmasi bagi ketersediaan kualitas layanan publik,” kata Toto.
Selain itu, sambung Toto, penyehatan beberapa BUMN menjadi komitmen Kementerian BUMN untuk mendorong keberhasilan kinerja perusahaan pelat merah.
“Penyehatan Waskita Karya misalnya. Waskita memiliki kualitas teknik yang sudah tidak perlu diragukan lagi. Maka, sangat disayangkan jika dukungan Pemerintah tidak dilakukan,” tuturnya.
Baca juga : Pulau Seribu Dipoles Dong
Kemudian terkait aksi korporasi BSI ke depan, Toto juga menyambut baik. Hal tersebut dinilainya sebagai usaha memperkuat kinerja. Salah satunya dengan mencari global partner yang akan masuk secara strategic.
“Tujuannya tidak lain memang untuk membantu, juga mempercepat akses BSI dalam pasar global syariah,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, terdapat 88 proyek strategis yang ditangani perusahaan pelat merah. Dan ditargetkan seluruhnya bisa rampung di tahun ini.
“Untuk kerjaan BUMN yang 88 proyek yang saya paparkan ke bapak Presiden Jokowi, waktu itu 79 sudah tuntas,” sebut Erick.
Dengan begitu, persentase capaian proyek strategis BUMN bisa mencapai 99 persen. Menurutnya, angka ini menjadi satu tantangan yang terbilang tidak mudah.
Baca juga : Piala Liga, Si Merah Perpanjang Rekor Juara
Ia menegaskan, hal terpenting lainnya adalah proses transformasi BUMN perlu dilakukan secara menyeluruh. Yang setiap prosesnya berjalan secara bertahap. DWI
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Selasa, 27 Februari 2024 dengan judul "Dipatok Rampung Sebelum Oktober, Erick Kebut 7 Proyek Strategis Nasional..."
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya