Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Daya tarik Kepulauan Seribu memiliki potensi besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta didorong menggencarkan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Suhud Alynudin mengatakan, pencabutan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 1992 tentang Penataan dan Pengelolaan Kepulauan Seribu Kotamadya Jakarta Utara menjadi momentum penting bagi masa depan wisata di kawasan teluk Jakarta ini.
Menurutnya, pencabutan Perda itu membuka peluang pembangunan di Kepulauan Seribu menjadi lebih produktif sejalan dengan tujuan pengembangan sektor pariwisata dan peningkatan PAD.
Baca juga : Piala Liga, Si Merah Perpanjang Rekor Juara
Karena itu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta harus mengambil peran, yakni dengan berkampanye dan memperkuat wisata khas Kepulauan Seribu. Yakni, wisata bahari, wisata sejarah dan wisata cagar alam (konservasi).
“Misalnya selain wisata laut dan pulau, di Pulau Seribu juga menjadi pusat penangkaran penyu. Itu harus dikampanyekan agar dunia tahu,” kata Suhud dalam keterangannya dikutip Minggu (25/2/2024).
Kampanye berupa promosi, lanjutnya, dapat dilakukan dengan menggandeng agen perjalanan wisata. Bahkan, menyebarkan luaskan keunikan Pulau Seribu di seluruh media sosial. Dengan begitu, ia berharap, ada anggaran untuk mempromosikan dan memperbaiki sarana dan prasarana di wilayah tersebut.
Baca juga : Laga Basket NBA, Pacers Hentikan Mavericks
“Kita harus memberi perhatian khusus pada potensi wisata di Kepulauan Seribu, melalui peningkatan anggaran dan inovasi dalam memperkenalkan wisata Kepulauan Seribu,” ujarnya.
Selain itu, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, Suhud meminta, akses menuju Pulau Seribu dipermudah dan diperbanyak. “Memperbanyak dan meningkatkan layanan transportasi ke Pulau Seribu itu paling penting,” kata Suhud.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) mengalami tren positif pada awal semester kedua Tahun 2023. Kedatangan wisman ke Jakarta sepanjang Juli 2023 meningkat menjadi 71,75 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2022.
Baca juga : Proyek Dipecah Empat,Telan Biaya Rp 121 Miliar
Data BPS juga mencatat pertumbuhan wisman dari tahun ke tahun. Pada 2020, jumlah kunjungan wisman mencapai 435.888 kunjungan. Angka ini sempat menurun pada 2021 menjadi 119.362 kunjungan. Lalu naik signifikan pada 2022 menjadi 935.182 kunjungan.
Sedangkan Dinas Parekraf DKI mencatat, PAD sektor pariwisata pada tahun 2022 mengalami peningkatan pendapatan, jika dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 3,1 triliun menjadi Rp 5,2 triliun. Pendapatan itu terdiri dari pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya