Dark/Light Mode

BUMN Operasikan Pabrik Baru Di Bontang

Impor Bahan Baku Pupuk Bakal Turun

Selasa, 5 Maret 2024 07:05 WIB
Jokowi lepas sejumlah truk pengangkut amonium nitrat usai peresmian PT KAN di Kawasan Industrial Estate KIE, Bontang, Kalimantan Timur Kaltim, Kamis 29/2/2024.
Jokowi lepas sejumlah truk pengangkut amonium nitrat usai peresmian PT KAN di Kawasan Industrial Estate KIE, Bontang, Kalimantan Timur Kaltim, Kamis 29/2/2024.

RM.id  Rakyat Merdeka - Mulai beroperasinya pabrik Amonium Nitrat di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE) di Bontang, Kalimantan Timur secara komersial, akan memberikan pengaruh positif untuk perekonomian. Selain meningkatkan ketersediaan stok pupuk, juga akan menurunkan impor bahan baku komponen pembuat pupuk tersebut.

Peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Krisna Gupta mengatakan, pupuk adalah salah satu bahan baku penting yang harus dijaga kualitasnya.

“Pembangunan pabrik ini menjadi langkah yang sangat penting, karena kita bisa menjaga supply atas pupuk berkualitas dan berskala ekonomi,” ujar Krisna kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Kepala Daerah Harus Rajin Cek Ke Lapangan

Terlebih, pupuk erat kaitannya dengan proses tanam komoditas penting, yakni padi. Karenanya, keberadaan pabrik amonium nitrat ini memiliki kontribusi yang sangat penting dalam meningkatkan supply pupuk di dalam negeri.

“Jika investasi pada pabrik ini tepat sasaran, dapat membantu menekan biaya subsidi pupuk. Sekaligus membantu kestabilan harga pupuk domestik,” katanya.

Diakuinya, permasalahan pertanian di Indonesia bukan hanya soal pupuk. Namun dengan adanya pabrik ini, minimal bisa menjaga jumlah produksi dan pendistribusian pupuk ke depannya.

Baca juga : Harga Beras Mahal Bikin Kantong Jebol

“Pabrik pupuk baru yang efisien akan sangat menolong. Tujuannya memang untuk menaikkan supply, sehingga harga pupuk bisa ditekan,” katanya.

Ia mengimbau, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang membangun pabrik tersebut mampu menjalankan operasionalnya dengan efisien. Sebab, didukung oleh infrastruktur yang turut membantu dalam penyaluran bahan bakunya. Dia optimistis, ke depan operasional pabrik ini mampu menekan impor bahan baku pupuk.

“Terutama karena cadangan gas Indonesia cukup banyak. Jika penyaluran bahan baku dari sumber ke pabriknya bisa berjalan efisien, maka bisa saja mengurangi jumlah impor nantinya,” terangnya.

Baca juga : Bayern Munchen Vs Lazio, Lolos Harga Mati

Meski demikian, penyelesaian masalah pupuk tidak sebatas itu saja. Menurutnya, Pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan di industri pupuk, khususnya yang berkaitan dengan sektor pertanian atau pangan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.