Dark/Light Mode

Zulhas Pantau Bahan Pangan Ke Kramat Jati

Harga Cabe Makin Pedas

Sabtu, 16 Maret 2024 07:00 WIB
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau ketersediaan stok dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (15 Maret 2024). Foto: Kemendag
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau ketersediaan stok dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (15 Maret 2024). Foto: Kemendag

 Sebelumnya 
Jokowi menilai, di masa Ramadan harga bahan pokok masih terkendali.

Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian mengatakan, kenaikan harga menjelang Ramadan merupakan siklus tahunan.

Dia mengakui terjadi kenaikan sebagian besar harga pangan mulai dari komoditas beras, cabe, bawang merah, hingga minyak goreng.

Baca juga : Pemprov DKI Didorong Turun Cegah Tawuran

“Sebab tingginya permintaan, sementara dari sisi suplai relatif tetap,” katanya.

Eliza menjelaskan, setiap komoditas memiliki karakteristik yang berbeda. Misalnya untuk ayam dan telur. Secara pola tahunan, harganya memang akan cenderung naik di awal tahun dan kembali melandai sekitar Maret hingga April.

Kemudian, harga akan naik kembali pada rentang Juni sampai Juli dan turun mulai Agustus. Lalu pada November hingga Desember naik lagi.

Baca juga : Manchester City Vs Newcastle, Duel Panas Dan Gengsi

“Ini karena pola budidaya saja yang menyebabkan kenaikan harga pada bulan tertentu. Momentum awal tahun ini ditambah dengan pesta demokrasi dan menjelang puasa Ramadan yang semakin meningkatkan permintaan bahan pangan,” jelasnya.

Begitu pula dengan cabe yang polanya juga musiman. Jika musim hujan, banyak yang akhirnya busuk, sehingga suplai jadi berkurang. Terlebih permintaannya relatif tinggi menjelang Ramadan.

Untuk komoditas bawang putih, kata dia, harganya sangat ditentukan oleh harga internasional dan manajemen impor. Hal ini karena hampir 99 persen bawang putih berasal dari impor.

Baca juga : Lawan Mundur, Swiatek Melaju

Sedangkan untuk komoditas beras, kata Eliza, ada anomali. Jika dihitung secara data, stok beras awal tahun mencapai 6,7 juta ton. Bahkan kalau mengacu pada data Badan Pangan Nasional, stok awal tahun tercatat tinggi, sekitar 7,4 juta ton. DIR

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 7, edisi Sabtu, 16 Maret 2024 dengan judul "Zulhas Pantau Bahan Pangan Ke Kramat Jati Harga Cabe Makin Pedas"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.