Dark/Light Mode

Teknologi Hidrogen Hijau Sebagai Inovasi Energi Bersih untuk Indonesia Maju

Jumat, 19 April 2024 22:48 WIB
Hidrogen Hijau (Gambar: greenbuildingafrica.co.za)
Hidrogen Hijau (Gambar: greenbuildingafrica.co.za)

Potensi Energi Ramah Lingkungan

Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil yang mana membuat Indonesia sebagai negara diurutan kesembilan yang menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) terbesar di dunia (International Energy Agency: An Energy Sector Roadmap to Net Zero Emissions in Indonesia). Hal ini membuat Transisi dari sumber energi yang tidak dapat diperbaharui ke energi terbarukan saat ini menjadi perbincangan hangat yang menarik perhatian global. Ini disebabkan oleh kesadaran akan dampak bahaya untuk lingkungan dan keselamatan planet bumi kita di masa depan. Transisi energi dilaksanakan untuk mengurangi ketergantungan kita pada sumber energi fosil yang terbatas, yang secara sistematis akan habis karena semakin meningkatnya permintaan global baik dalam pemerintah, industri, maupun masyarakat.

“Transisi energi merupakan upaya jangka panjang yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, masyarakat, dan akademisi, untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan” (Kementerian ESDM). Beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan merupakan solusi yang efisien dengan menggunakan energi terbarukan yang tidak akan ada habisnya dalam transisi energi ini.

Negara kita Indonesia yang kaya akan sumber daya alam ini memiliki potensi sumber energi baru terbarukan yang melimpah (Institute for Essential Services Reform: Beyond 443 GW: Indonesia’s Infinite Renewables Energy Potentials, 2021). Saat ini Indonesia sedang bergerak mengeksplorasi potensi energi terbarukan, dan salah satu langkah inovatif yang diambil adalah pengembangan hidrogen rendah karbon sebagai sumber energi bersih untuk menuju Emisi Nol Bersih Tahun 2060.

Hidrogen rendah karbon didefinisikan sebagai hidrogen yang dihasilkan melalui teknologi rendah karbon. Ini dapat berasal dari salah satu dari dua sumber: 1) energi baru dan terbarukan, seperti energi surya, angin, panas bumi, arus laut, biomassa, dan nuklir; atau 2) dihasilkan melalui teknologi perombakan gas alam yang dilengkapi dengan Carbon Capture and Storage (CCS). Masa depan energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan menjanjikan hidrogen rendah karbon. Meskipun transisi energi ke hidrogen rendah karbon memiliki potensi yang sangat besar, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi sebelum teknologi ini dapat digunakan secara luas di Indonesia.

Tantangan ini termasuk ketidakpastian supply-demand, ketidakpastian regulasi yang secara khusus mengatur pengembangan hidrogen, pasar hidrogen yang belum terbentuk, hambatan infrastruktur, dan keterbatasan investasi dalam infrastruktur yang akan menghambat pengembangan hidrogen (Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia: Strategi Hidrogen Nasional).

Baca juga : September, Paus Fransiskus Akan Berkunjung Ke Indonesia

Strategi Hidrogen Ramah Lingkungan di Indonesia

Sektor energi terdiri dari beberapa subsektor, seperti industri, rumah tangga, dan transportasi, dan merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca di seluruh dunia, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Jumlah energi yang diperlukan meningkat dan emisi gas rumah kaca meningkat di Indonesia karena industri pembangkitan tenaga listrik. Yang mana transisi energi harus segera dilakukan karena menjadi sangat penting untuk keselamatan lingkungan bumi kita.

Karena hidrogen bukan pembawa energi primer, 97% proses produksi hidrogen di dunia terjadi melalui bahan bakar fosil, terutama gas alam. Dua metode utama produksi hidrogen rendah karbon adalah Elektrolisis, yang menggunakan energi terbarukan, dan Reformasi Uap Metana (SMR). Saat ini, hidrogen telah digunakan dalam sektor industri, khususnya sebagai bahan baku pupuk di Indonesia dan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, rencana strategi pengembangan hidrogen nasional didukung oleh tiga pilar, yaitu sebagai berikut:

1) Untuk menjaga ketahanan dan kedaulatan energi, Indonesia akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pemerintah mengatur strategi dengan mempercepat pengembangan energi terbarukan seperti menentukan lokasi penyimpanan hidrogen secara geologis, menerapkan rencana industri yang mempertimbangkan elektrifikasi dan penggunaan hidrogen, dan menampilkan kelayakan hidrogen untuk jaringan listrik skala kecil.

2) Indonesia akan berupaya mencapai tujuan dekarbonisasi dengan menciptakan pasar hidrogen lokal. Sasaran untuk Dekarbonisasi di pilar kedua ini adalah memeriksa dan membuat aturan baru, memutuskan badan pengatur mana yang mengawasi industri hidrogen, menghidupkan sumber pembiayaan yang memungkinkan, memasukkan industri tambahan dalam pasar karbon di luar energi, dan membantu pembentukan jaringan pengisian bahan bakar hidrogen.

Baca juga : Gandeng Pemangku Kepentingan Internet, PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital

3) Dengan memanfaatkan keunikan sebagai negara maritim, mengekspor hidrogen dan produk sampingannya ke pasar internasional. Strategi ini dilaksanakan dengan dekarbonisasi dimasukkan ke dalam rencana industri, menentukan potensi negara untuk bahan baku karbon yang berkelanjutan, dan menjalin kemitraan bilateral dengan negara lain.

Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen Pertama di Indonesia

Dilansir dari web.pln.co.id pada bulan Oktober 2023, anak perusahaan PLN, PLN Nusantara Power, berhasil mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen (PLTH) pertama di Indonesia. Fasilitas yang terletak di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta ini memiliki kapasitas produksi 51 ton hidrogen hijau per tahun. Solusi ini merupakan langkah nyata untuk mengatasi masalah transisi energi di Indonesia. Dan bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PLN telah bekerjasama meningkatkan produksi hidrogen rendah karbon.

Pada November 2023, PLN mengklaim dapat memproduksi 199 ton hidrogen hijau dari 21 Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen (PLTH) yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan kemajuan besar dalam upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke energi berkelanjutan.

Manfaat Implementasi Hidrogen di Sektor Industri

Hidrogen rendah karbon menjanjikan lebih dari sekadar bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen digunakan di sektor-sektor di Indonesia seperti pupuk dan manufaktur bahan kimia. Hidrogen rendah karbon digunakan di pembangkit listrik tenaga batu bara dan sebagai bahan bakar untuk Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). Dengan inovasi dan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, seperti pembangunan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (HRS), Indonesia sedang menuju masa depan energi yang berkelanjutan. Hidrogen rendah karbon tidak hanya menyediakan energi yang lebih bersih, tetapi juga menghasilkan peluang ekonomi dan lapangan kerja baru, membantu Indonesia mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca juga : Green Impact Day Untuk Ketahanan Pangan, Air dan Energi Indonesia

Referensi

Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2023. “Strategi Hidrogen Nasional” 

PLN, 10 Oktober 2023. “Pertama Di Indonesia, PLN Produksi Green Hydrogen 100 Persen Dari EBT Kapasitas 51 Ton Per Tahun” 

PLN, 22 November 2023. “Bisa Produksi Green Hydrogen dengan Cepat, Begini Inovasi yang Dilakukan PLN” 

International Energy Agency, September 2022. “An Energy Sector Roadmap to Net Zero Emissions in Indonesia” 

Institute for Essential Services Reform, Oktober 2021. “Beyond 443 GW: Indonesia’s Infinite Renewables Energy Potentials”

Angelica Christilia Talumewo
Angelica Christilia Talumewo
Peserta lomba essay

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.