Dark/Light Mode

Imbas Pandemi Corona

Perwakilan Dagang RI Sulit Promosi Di Luar Negeri

Sabtu, 9 Mei 2020 04:43 WIB
Agus Suparmanto
Agus Suparmanto

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi virus corona sangat berdampak bagi perdagangan global. Perwakilan perdagangan kesulitan melakukan promosi.

“Seluruh perwakilan perdagangan RI, yaitu Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di 33 negara, termasuk Kamar Dagang, serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) kesulitan untuk melakukan pameran dan mengumpulkan para buyer,” kata Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, kemarin. 

Lalu, lanjut Agus, pembatasan sosial maupun lockdown yang diberlakukan di hampir seluruh negara juga telah membuat upaya menjalin kerja sama perdagangan tidak berjalan efektif. 

Apalagi, saat ini sudah terjadi perubahan pola perdagangan global akibat supply and demand yang terganggu. 

Baca juga : Senator Minta Pemerintah Sanggup Lindungi ABK Kita Di Luar Negeri

“Kondisi ini disebabkan adanya pelarangan ekspor impor beberapa komoditas pangan dan kesehatan, serta perubahan pusat rantai pasok global dari China ke negara lain,” kata Agus. 

Selain itu, dampak lainnya adalah peningkatan biaya logistik, kerja sama perdagangan tidak berjalan efektif selama pandemi, dan ancaman resesi ekonomi global. 

“Namun, target mendorong ekspor tetap dilakukan untuk memanfaatkan potensi permintaan yang ada saat pandemi ini. Seperti produk makanan dan alat kesehatan bila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi,” ujar Mendag. 

Sementara itu, beberapa dampak pandemi terhadap perdagangan nasional, antara lain potensi inflasi barang pokok dan terganggunya logistik dan distribusi. 

Baca juga : DAMRI Sulap Bus Penumpang Jadi Angkutan Logistik

Selain itu, perdagangan antar pulau juga terganggu, perubahan pola konsumsi masyarakat, serta daya beli masyarakat melemah. 

Termasuk transaksi dagang dan omzet pedagang kecil juga menurun. Namun Agus menjamin, pemerintah tetap mengedepankan stabilisasi harga dan jaminan stok barang kebutuhan pokok. 

Di antaranya melalui deregulasi kebijakan terkait pangan dan menjamin kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok. 

“Kementerian Perdagangan akan memastikan kebutuhan barang pokok tercukupi dan perdagangan akan tetap berjalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi,” ujar Agus. 

Baca juga : Isi Ramadhan di Tengah Pandemi Corona, KBRI Roma Gelar Web-Rahmah

Ia juga minta masyarakat tidak panik dalam berbelanja di bulan Ramadhan dan menyambut Idul Fitri. 

“Belanjalah sesuai dengan kebutuhan agar stok yang tersedia mencukupi dengan harga yang terjangkau untuk seluruh masyarakat,” ujar Agus. 

Ia melanjutkan, untuk memberikan keamanan bagi masyarakat, pengawasan barang beredar dan/atau jasa dalam perdagangan online atau daring juga di perketat. 

“Selama masa pandemi, Kemendag telah menutup akun pedagang daring yang menjual alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer dan virus shoutout dengan harga yang sangat tinggi dan berkualitas rendah” tegasnya. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.