Dark/Light Mode

Amankan Lebaran

Impor Bawang Putih Asal China Masuk 91 Ribu Ton

Selasa, 19 Mei 2020 04:23 WIB
Impor terus masuk, harga bawang putih mulai stabil
Impor terus masuk, harga bawang putih mulai stabil

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengusaha bawang putih menjamin harga dan pasokan stabil hingga selesai Lebaran. Berdasarkan data Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) dalam 2,5 bulan terakhir, sudah 91 ribu ton bawang putih impor dari China masuk ke Indonesia. 

Ketua Umum Pusbarindo, Valentino, optimistis dengan masuknya bawang impor ini, harga dan ketersediaan bawang putih akan tetap terjaga hingga pasca Lebaran, Juni nanti. 

“Pusbarindo telah mencatat impor bawang putih China hingga 91 ribu ton selama 2,5 bulan terkahir. Jumlah ini akan terus bertambah hingga 31 Mei 2020 atau akhir Lebaran, sehingga harga bawang putih di Indonesia akan semakin murah dan stok melimpah,” kata Valentino, kemarin. 

Diakuinya, dari tahun ke tahun peristiwa gejolak harga bawang putih selalu terjadi seperti ini, khususnya pada setiap awal tahun. Dan ketika harganya naik, maka perlu waktu lama untuk menurunkan dan menstabilkannya. 

Valentino melanjutkan, untuk menjaga harga, maka kelancaran suplai komoditas harus dijaga. Karena, begitu pasokan menipis harga akan langsung naik. 

Baca juga : Duta Besar China Xiao Qian Tunaikan Janji

“Karena itu, penerbitan rekomendasi dan izin impor harus ditentukan dengan timing yang tepat,” sambungnya. 

Valentino melanjutkan, meski saat ini pasokan dan harga bawang putih sudah mulai stabil, Pusbarindo tetap mengimbau importir yang sudah mendapat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk segera merealisasikan impornya demi memenuhi kebutuhan konsumen selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H. 

“Kita juga mendesak Kementan menegakkan aturan Permentan Nomor 39 Tahun 2019 yaitu pelaksanaan wajib tanam bagi seluruh importir yang telah melakukan importase bawang putih,” kata dia. 

Ketegasan ini diperlukan lantaran Kementerian Perdagangan telah memberi relaksasi impor tanpa Surat Persetujuan Impor (SPI) hingga 31 Mei melalui Permendag No 27 Tahun 2020. 

“Masalah lain yang saat ini harus dicarikan solusinya adalah kesulitan para petani bawang putih, khususnya di Temanggung, dalam memasarkan hasil panen yang diperuntukan sebagai benih bawang putih lokal, yakni untuk wajib tanam,” tegasnya. 

Baca juga : Airlangga: Harga Gula, Bawang Putih, Dan Bawang Merah Masih Tinggi

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat harga rata-rata bawang putih berukuran sedang masih tinggi, yakni sebesar Rp36.200 per kilogram. 

Namun harga tersebut, masih lebih rendah dibandingkan Februari-April yang rata-rata berada di kisaran Rp 40.000 – Rp 50.000 per kilogram. 

Tingginya harga bawang putih tersebut menjadi perhatian Presiden Jokowi lantaran lebih dari 90 persen kebutuhan bawang putih nasional diimpor dari luar negeri, terutama China. 

Valentino mengakui, produk pangan yang terkait izin impor membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengalami penurunan harga disebabkan oleh beberapa alasan.

Pertama, proses penerbitan RIPH dari Kementan dan izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). 

Baca juga : Nyoman Dhamantra Divonis 7 Tahun Penjara, Hak Politiknya Dicabut Selama 4 Tahun

Kedua, kendala logistik antar pulau yang diperparah adanya pembatasan transportasi akibat pandemi Covid-19. 

Ketiga, penyesuaian harga di tingkat pengecer karena perlu menghabiskan stok yang dibeli dengan harga lama. Keempat, terganggunya kecepatan pengiriman dari China akibat pandemi Covid-19. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.