Dark/Light Mode

Di Tengah Pembatasan Penerbangan

Bisnis Kargo AP II Moncer, Volume Tembus 34 Juta Kg

Minggu, 7 Juni 2020 18:44 WIB
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto (kedua kiri) meninjau Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk melihat operasional dan kesiapan bandara menuju fase new normal, Minggu (7/6). (Foto: Humas AP II)
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto (kedua kiri) meninjau Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk melihat operasional dan kesiapan bandara menuju fase new normal, Minggu (7/6). (Foto: Humas AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembatasan penerbangan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 dilakukan pada 7 Mei – 7 Juni 2020 sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 04/2020 yang diperpanjang dengan No. 05/2020.

Sepanjang periode tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II dan maskapai fokus pada angkutan kargo di tengah pembatasan penerbangan bagi perjalanan orang.

Bisnis kargo AP II bersinar di tengah pandemi (Foto: Humas AP II)

Baca juga : Mau Naik Pesawat? Jangan Lupa Bawa Dokumen Ini...

Dalam periode pembatasan tersebut, volume angkutan kargo di 19 bandara perseroan diperkirakan mencapai angka 34 juta kg. Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta, jumlahnya mencapai 27 juta kg.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, sesuai peraturan, memang tidak ada pembatasan bagi penerbangan kargo. “Tidak ada pembatasan bagi kargo. Justru diperluas. Maskapai yang mengoperasikan pesawat dengan konfigurasi penumpang, dapat khusus mengoperasikan penerbangan kargo, dengan memuat kargo di kabin penumpang," jelas Awaluddin.

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Penjualan UMKM Pertamina Tembus Angka Rp 4 Miliar

AP II selalu berkoordinasi dengan stakeholder untuk menjaga pengelolaan di pergudangan serta aspek lainnya. Memastikan kargo tertangani dengan baik.

“Dalam waktu 1 bulan, atau sejak 7 Mei hingga 7 Juni 2020, volume angkutan kargo memang tidak sebanyak kondisi normal. Namun, volume yang mencapai 34 juta kilogram ini mencerminkan bisnis angkutan kargo di industri penerbangan tetap terjaga. Masih ada peluang tumbuh pada tahun ini,” ujar Awaluddin.

Baca juga : Di Tengah Pembatasan Sosial, Warga Singapura Tetap Heboh Siapkan Lebaran

Selain maskapai penumpang yang mengoperasikan penerbangan kargo, juga ada maskapai yang memang mengoperasikan pesawat kargo (freighter) di bandara AP II. Yaitu My Indo Airlines, Cargo Lux dan K-Mile Air.

AP II saat ini memiliki dua perusahaan afiliasi yang bergerak di bisnis kargo. Yakni PT Angkasa Pura Kargo (kepemilikan saham 99,99 persen) dan PT Gapura Angkasa (kepemilikan mayoritas 46,26 persen).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.