Dark/Light Mode

Transportasi Massal Dilonggarkan

Menhub Waspadai Wabah Corona Gelombang Kedua

Sabtu, 13 Juni 2020 07:31 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. (Foto: Budi Karya Sumadi)
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. (Foto: Budi Karya Sumadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah terus berupaya mengantisipasi munculnya gelombang kedua penyebaran virus corona.

Karena, di masa kenormalan baru, masyarakat masih dihadapi ancaman wabah tersebut. “Sesuai pesan Presiden Jokowi, kita harus berhatihati karena ancaman Covid-19 masih ada. Jadi harus ada upaya agar tidak terjadi gelombang kedua,” katanya diskusi virtual di Jakarta, kemarin.

Baca juga : KAI Terapkan Adaptasi Kebiasaan Baru di Perjalanan KA Reguler

BKS sapaan akrab Budi Karya menyebut, pihaknya telah menyusun protokol keamanan untuk operasional angkutan umum dan pribadi. Baik darat, laut, udara, maupun penyeberangan. Ketentuan itu, tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020 yang merupakan perubahan dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020.

Dalam aturan itu, Kemenhub memberikan ruang bagi masyarakat untuk melakukan mobilisasi, namun tetap memperhatikan pembatasan dan syarat-syarat tertentu. Menurutnya, saat ini pemerintah ingin layanan transportasi kembali aktif untuk mendukung masyarakat supaya tetap produktif.

Baca juga : Transportasi Publik Membludak Virus Corona Gampang Nularnya

Namun, pembukaan transportasi massal harus dilakukan secara hati-hati dan aman. “Karena itu kami buat petunjuk teknis untuk masingmasing. moda,” ujarnya.

Ia berharap, pada masa kenor malan baru nanti, sektor transportasi akan menunjang pemulihan ekonomi. “Sehingga dalam rangka penerapan kebijakan normal baru, Kemenhub menunjukkan dukungannya dari berbagai aspek,” jelasnya.

Baca juga : Tak Mau Kecolongan, Kemenhub Perketat Pengawasan Jelang Idul Fitri

Ekonom Center of reform on Economics (Core), Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pemerintah harus hati-hati. Apalagi situasi saat ini belum menunjukkan tanda-tanda penurunan jumlah pasien positif Covid-19. “Jangan sampai kebijakan yang agak kendor ini justru bermuara terhadap potensi second wave kasus Covid-19. Belum menurunnya pasien yang terinfeksi menunjukkan indonesia, belum sepenuhnya flattening the curve,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.