Dark/Light Mode

Penderita Covid-19 Kok Bisa Lolos Naik Garuda

Yang Tanggung Jawab Maskapai Atau Bandara

Rabu, 1 Juli 2020 08:34 WIB
Ilustrasi pemeriksaan dokumen calon penumpang pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (Foto: Humas AP II)
Ilustrasi pemeriksaan dokumen calon penumpang pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (Foto: Humas AP II)

 Sebelumnya 
Sebab, tingkat isian penumpang berkisar di angka 62 persen dari total kapasitas pesawat Saat ini, pihaknya akan terus memperkuat sinergitas bersama seluruh pemangku kepentingan layanan kebandarudaraan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan optimal. “Kami senantiasa mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang,” katanya.

Ia menegaskan, Garuda juga telah menjalankan prosedur protokol kesehatan terhadap armada serta awak kabin yang bertugas pada penerbangan tersebut melalui prosedur disinfeksi armada dan karantina mandiri. Ia pun meminta, peran serta dan dukungan masyarakat untuk menjalankan prosedur protokol kesehatan penerbangan dengan baik.

“Hal ini merupakan aspek penting dalam memastikan komitmen bersama penanganan pandemi ini berjalan secara berkesinambungan,” tegasnya.

Baca juga : Ikatan Istri Partai Golkar Sumbang Wastafel Portabel Ke Rumah Ibadah

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengingatkan kejadian serupa jangan sampai terulang. Ada tanggung jawab besar yang dipikul bandara, maskapai hingga masyarakatnya sebagai penumpang.

Dia menjelaskan protokol kesehatan yang sudah dirancang sangat ketat, sebetulnya jika dijalankan dengan benar bisa mencegah penyebaran virus. Namun jika sampai kecolongan maka perlu evaluasi.

Persoalan ini bagi pengelola bandara dan maskapai bisa menjadi bahan evaluasi. Cari siapa yang bertanggung jawab. Bandara atau maskapainya. “Koordinasi antara pihak bandara dengan maskapai harus lebih ditingkatkan lagi,” tegas Djoko.

Baca juga : Coric-Dimitrov Kena Covid-19, Djoker Diminta Tanggung Jawab

Dia mengingatkan pengelola bandara untuk memperhatikan kondisi f isik para petugas kesehatan. Teknis di lapangan perlu dievaluasi untuk menghindari kasus serupa. Standar Operasional Prosedur (SOP) para petugas kesehatan juga perlu dipantau lagi. Jangan sampai petugas kelelahan.

“Bahaya kalau mereka yang di bagian depan ini kelelahan. Mereka yang mengecek setiap pengunjung harus bebas Covid-19, mesti diberikan durasi. Jangan sampai mereka lelah,” tuturnya.

Dia menyarankan dibuat ritme waktu kerjanya. Misalnya pergantian setiap 2 hingga 3 jam sekali. Itu sederhana tapi memang harus diperhatikan karena memiliki dampak. Langkah seperti itu bisa dilakukan. SOP dan teknis dalam kondisi darurat seperti ini harus dipantau terus,” tegasnya.

Baca juga : Erick: Direksi Yang Tidak Capai Target, Saya Copot

Meski pihak maskapai bertugas menerima dan melayani penumpang, tapi menurutnya tetap perlu melakukan koordinasi dengan bandara. Selain itu, setelah penumpang sudah berada di dalam kabin, maskapai juga wajib memantau serta mengingatkan penumpang untuk mengikuti protokol kesehatan. “Maskapai punya tanggung jawab yang besar,” cetusnya.

Meski demikian, dia juga mengingatkan bahwa kondisi ini jangan terlalu dibebankan kepada maskapai dan bandara saja. Masyarakat sebagai penumpang juga punya tanggung jawab yang besar.

“(Orang) Yang sudah positif ya jangan pergi kemana-mana. Termasuk hindari keramaian. Apalagi ini sampai berani masuk area bandara untuk melakukan perja lanan udara,” pungkasnya. [JAR/IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.