Dark/Light Mode

Berdagang Di Marketplace Bisa Cegah Resesi

Ayo, UMKM Fokus Jualan Online Saja

Jumat, 14 Agustus 2020 07:48 WIB
Berdagang Di Marketplace Bisa Cegah Resesi Ayo, UMKM Fokus Jualan Online Saja

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memanfaatkan platform ritel online alias e-commerce untuk mengembangkan pasar.

Sebab, dalam kondisi ekonomi serba susah seperti sekarang, UMKM dipercaya punya andil menyelamatkan negara dari ancaman resesi.

HAL Ini dikatakan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit dalam webinar bersama Shopee, kemarin.

Menurut dia, untuk membuka akses pasar dan mendongkrak daya beli, pelaku usaha perlu memanfaatkan marketplace.

“Kami memberikan pendampingan untuk strategi marketing mereka hingga urusan permodalan, agar produk UMKM bisa diterima pasar dan menarik konsumen,” kata Victoria.

Dia mengungkapkan alasan mengapa pemerintah makin getol mengadakan program untuk menggiring pelaku usaha kecil memasarkan produknya melalui online, terutama e-commerce.

Baca juga : Amien Berkali-kali Nolak Ketemu Zul, Bapak Reformasi Kok Jadi Begini

Karena, sambung Victoria, dengan gencarnya UMKM memanfaatkan platform digital, maka roda perekonomian dipercaya bisa tetap bergerak.

“Kami ingin pelaku usaha ini para UMKM tetap bisa mempertahankan penjualan mereka. Lalu mengembangkan bisnisnya di e-commerce, sehingga bisa menyelamatkan Indonesia dari resesi,” harapnya. Jika

bercermin ke krisis 1998, dia bilang kondisi hari ini sangat berbeda. Jika krisis 1998 potensi pasar ekspor masih terbuka lebar. Sedangkan potensi ekspor tahun ini makin sempit.

Bahkan negara sasaran ekspor sudah masuk krisis. Sehingga UMKM saat ini bertumpu pada daya beli dari dalam negeri. “Tahun 1998 permintaan dunia masih memberikan peluang pasar.

Sekarang ini pandemi, maka lebih dari 50 persen UMKM terdampak. Kementerian Koperasi mendorong yang tadinya offline menjadi online. Dengan tantangannya saat ini baru ada 13 persen yang online,” paparnya.

Meski sempat tercatat baru sedikit yang online, namun dia yakin pada akhir Desember akan ada 2 juta UMKM yang masuk e-commerce.

Baca juga : Beneran Nih Sekat GoRide Bisa Cegah Penularan Corona?

“Berbagai program sudah dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Pemerintah mendorong ada 2 juta UMKM di akhir 2020 masuk pasar online. Kami yakin terlampaui, karena sejak Mei hingga sekarang sudah hampir 1,4 juta UMKM masuk e-commerce,” jelasnya.

Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia, Radityo Triatmojo mengakui peran UMKM dalam kondisi memang sangat dibutuhkan.

Pihaknya berupaya agar gerak bisnis UMKM jangan sampai terganggu di tengah pandemi.

“Kami menyediakan wadah bagi pelaku UMKM Indonesia dan mitra brand untuk dapat meningkatkan online presence, dengan kesempatan memperluas ruang gerak keberlangsungan bisnis UMKM secara digital,” kata Radityo.

Shopee mengklaim sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk UMKM, dengan tujuan mendorong peningkatan bisnis para pelaku usah.

“Kami siapkan stimulus hingga Rp 100 miliar totalnya, tentunya juga memberikan dukungan kesehatan. Jadi selain memberikan subsidi, kami juga melakukan donasi sampai total 1 juta masker beberapa waktu lalu,” paparnya.

Baca juga : BUMN Perikanan Lebarkan Sayap Berjualan Via Online

Dia mengatakan saat ini Shopee fokus memberi dukungan untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN). Radityo mengajak UMKM selain mengembangkan bisnis offline, juga memanfaatkan teknologi digital untuk mendongkrak penjualan.

Mengingat pesatnya persaingan, maka pelaku usaha dituntut gesit dan inovatif dalam menjajakan produknya di e-commerce.

“Untuk lebih memberdayakan UMKM, kami juga ikut sertakan mereka di pasar ASEAN secara online. Ini semacam online exhibition dan tentunya bisa melakukan transaksi juga, untuk memperlihatkan sebenarnya produk-produk lokal dari regional Asia Tenggara ini sangat baik kualitasnya. Contohnya seperti mendorong UMKM Indonesia di pasar Singapura maupun Malaysia,” ungkap Radityo.

Salah satu pelaku UMKM di e-commerce, Noviana, menyarankan agar pelaku UMKM bisa melihat peluang pasar. Sehingga produk yang ditawarkan adalah yang dibutuhkan publik.

“Saat sedang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, dimulai, saya melihat harga masker mendadak mahal. Jadi saya buat masker yang banyak, dan itu laris. Jadi saya melihat dan mengikuti perubahan yang sedang terjadi supaya bertahan,” katanya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.