Dark/Light Mode

Ke Surabaya Ditolak, Ke Lombok Ditolak, Hari Ini Ke Karawang

Gatot Jalan Terus

Rabu, 30 September 2020 05:11 WIB
Deklarator KAMI Gatot Nurmantyo (Foto: Istimewa)
Deklarator KAMI Gatot Nurmantyo (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Hari ini, Gatot akan melakukan deklarasi KAMI di Karawang, Jawa Barat. Deklarasi KAMI akan digelar di Monumen Rengasdengklok. Deklarator KAMI Andrianto menyatakan, karena bertepatan dengan peringatan G30S/PKI, selain deklarasi, Gatot juga akan menggelar nobar alias nonton bareng film G30S/PKI di Tugu Kebulatan Tekad.

"Pak Gatot diundang dan akan hadir serta akan berpidato di situ," beber Andrianto.

Baca juga : Jakarta Silakan PSBB, Tapi Urusan Nikah Jalan Terus

Beredar kabar, panitia tak mendapatkan izin dari otoritas setempat. Andrianto mengatakan, sudah mendengarnya. "Acara jalan terus," ucapnya.

Pentolan KAMI, Refly Harun tak khawatir dengan penolakan itu. Dia menyebut, penolakan itu justru akan menaikkan kepopuleran KAMI dan para deklaratornya, termasuk Gatot.

Baca juga : Transjakarta Apa Sanggup Atasi Antrean Penumpang

"Orang-orang yang ada di dalamnya menjadi populer. Ya sebagai contoh Gatot Nurmantyo justru memetik popularisme gara-gara dihadang sana, dihadang sini dengan pernyataan yang kontroversial juga," ujar Refly, di akun YouTube Refly Harun, kemarin. Namun begitu, dia berharap penolakan tidak terulang di daerah lain. 

Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menyatakan, polisi sudah bertindak benar membubarkan acara jika KAMI tak mengantongi izin di sejumlah daerah. Tapi, kalau perizinannya sudah lengkap tetapi tetap membubarkan, berarti polisi ikut “membesarkan” KAMI. "Karena itu membuat KAMI mendapat simpati dan empati lebih dari masyarakat," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini. 

Baca juga : Tanpa Data, Bank Dilarang Jual Rumah Bersubsidi

Beberapa warganet punya pandangan serupa. Akun @fathurdoaibu misalnya. "Kalau terus ditolak dan dibubarkan polisi, hati-hati, KAMI bisa jadi raksasa lho. Masyarakat malah akan bersimpati pada gerakan ini," cuitnya.

Akun @asong66 mengamini. "Bener juga itu, yang terkesan dizolimi penguasa akan dapat simpati. Ingat peristiwa 27 Juli dulu, PDIP yang jadi korban, jadi partai besar karena masyarakat simpati. Sekarang pemenang Pemilu," imbuhnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.