Dark/Light Mode

Tetap Bertahan Di Pandemi

OYO Indonesia Catat 5,5 Juta Booking Selama 2 Tahun

Selasa, 20 Oktober 2020 13:36 WIB
Country Head OYO Indonesia Agus Hartono Wijaya saat menggelar konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (20/10). (Foto: Istimewa)
Country Head OYO Indonesia Agus Hartono Wijaya saat menggelar konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (20/10). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Pada Juli kemarin contohnya, tantangan dihadapi saat diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta sempat terganggu, namun masih ada pemesanan. Di September tidak ada long weekend. Sementara pada Oktober ini akan berubah karena ada long weekend.

Agus mengatakan okupansi recovery lebih cepat atau nggak, ini tergantung daerah, karena ada terkaitan antara satu dengan daerah lainnya. Breakdown pattern recovery-nya tiap mitra kami mirip-mirip. "Dan sewaktu pandemi mulai, kami sudah lakukan restruk dari awal lewat operasional plan di awal tahun ini. Sekarang tantangannya dari konsumen sendiri berani apa nggak," ucapnya.

Baca juga : Catat! Kampanye Daring Masih Minim

Menghadapi perkembangan industri hospitality ke depannya, ia masih tetap optimistis akan terus mengalami perbaikan. di new normal, setiap hotel dan mitra pun telah beradaptasi dan menekankan pentingnya keamanan dan kesehatan.

Dari sisi program, OYO memiliki Sanitized Stay, di mana kesehatan hotel terus dijaga, termasuk fitur check-in dan check-out tanpa sentuhan, serta integrasi e-wallet OVO dan Go-Pay di aplikasi OYO.

Baca juga : Pertama Di Indonesia, Moncong Pesawat Garuda Bermasker

Sementara dari sisi inovasi produk, OYO juga telah meluncurkan brand Kopi Cinta sebagai lini bisnis hospitality baru OYO di luar akomodasi, serta berkolaborasi dengan Simas Insurance dan Qoala untuk menghadirkan proteksi asuransi bagi para tamu yang menginap di hotel OYO.

Selain peningkatan dari sisi produk dan pelayanan, perusahaan berpartisipasi dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia, mulai dari alokasi dana sebesar sebesar 200 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 2,7 miliar, untuk membantu para mitra pemilik aset di Asia Tenggara hingga kolaborasi dengan Habitat of Humanity Indonesia.

Baca juga : Pelaku Perusakan Mushola di Pasar Kemis, Tangerang Terancam 5 Tahun Penjara

Dengan mengalokasikan kamar di hotel OYO bagi para pejuang kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan petugas medis lainnya di Indonesia. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.