Dark/Light Mode

Merger Bank BUMN Syariah

Bank Mandiri Kuasai 51,2 Persen Saham

Kamis, 22 Oktober 2020 06:23 WIB
Ilustrasi. Mandiri Syariah. (Istimewa)
Ilustrasi. Mandiri Syariah. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah melakukan penghitungan saham terkait rencana mereka melakukan merger. Bank Mandiri sudah bisa dipastikan akan menjadi pemegang saham terbesar.

Komposisi pemegang saham pada Bank Hasil Penggabungan, Bank Mandiri (BMRI) 51,2 persen, BNI sebanyak 25 persen, BRI sebesasr 17,4 persen.

Lalu ada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI-Saham Syariah sebesar 2 persen dan milik publik hanya 4,4 persen.

Baca juga : ‘Bumi Segantang Lada’ Siap Jadi Pusat Persatuan Kawasan

“Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi, dari masingmasing bank peserta penggabungan,” terang Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi di Jakarta, kemarin.

Hery menmastikan Bank Hasil Penggabungan akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker code BRIS.

Menurutnya, publikasi tersebut merupakan bagian dari tahapan rencana penggabungan ketiga bank syariah milik BUMN.

Baca juga : Honda Targetkan Bisa Pertahankan Market Share 14,4 Persen

Sesuai dengan Ringkasan Rencana Merger yang disampaikan, papar Hery, Bank Hasil Penggabungan akan memiliki modal dan aset yang kuat dari segi finansial, sumber daya manusia, sistem teknologi informasi.

Selain itu, produk dan layanan keuangan, untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan prinsip syariah. Dia yakin, perubahan itu mampu meningkatkan penetrasi aset syariah.

Serta, meningkatkan daya saing untuk mencapai visi Menjadi Salah Satu dari 10 Bank Syariah Terbesar, Berdasarkan Kapitalisasi Pasar Secara Global dalam Waktu 5 Tahun ke Depan.

Baca juga : Bank Mandiri Dukung Supplier Pelindo IV

“Saat ini total aset dari Bank Hasil Penggabungan akan mencapai Rp 214,6 triliun. Dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun,” ungkapnya.

Dengan demikian, lanjut Hery, Bank Hasil Penggabungan akan masuk ke dalam Top 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Dan Top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.