Dark/Light Mode

Tiga Hari Cuma Laku Satu Unit

Bisnis Properti Butuh Obat Kuat

Jumat, 23 November 2018 13:01 WIB
KETUA Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata . (Foto: IG @soelaeman.soemawinata)
KETUA Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata . (Foto: IG @soelaeman.soemawinata)

 Sebelumnya 
"Dolar tinggi, kami tidak bisa bergerak lagi dari ancaman luar. Kalau gitu di dalamnya kita harus sama sama menggerakkan industri ini lebih maju. Gimana sama-sama supaya industri ini tumbuh lagi," imbuhnya.
Soal rencana Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merevisi aturan pajak rumah mewah, Eman menilai, insentif itu tidak akan mempengaruhi pertumbuhan properti secara signifikan. Wacana itu hanya mempengaruhi sisi psikologis pelaku usaha atau masyarakat kelas menengah ke atas.

Baca juga : Luhut Dan Brodjo Tepis Asing Bakal Jajah UMKM

"Kebijakan itu kan memang salah satu usulan kami sewaktu menghadap Presiden Jokowi. Cuma harapan kami full. Full artinya, dihapuskan pajak rumah mewah. Pemerintah janganlah tanggung-tanggung," tuturnya. Eman juga berharap pemerintah tidak hanya merelaksasi aturan pajak rumah mewah. Relaksasi sebaiknya juga dilaksanakan terhadap seluruh sektor terkait secara serentak. Di antaranya soal peraturan tata ruang, perizinan, perbankan, atau pembangunan infrastruktur, termasuk kebijakan atas ekonomi global.  "Kalau satu saja yang maju kan yang lain mandek, tetapi kalau semua dapat menunjang pasti semua berjalan," cetusnya.

Baca juga : Jokowi: Kebijakan Investasi Dievaluasi Secara Berkala

Ketua Umum REI DKI Jakarta, Amran Nukman mengaku, kesulitan menjual barang dagangannya. "Kalau dulu sehari bisa jual tiga unit, sekarang bisa tiga hari sekali baru bisa jualan satu unit," keluhnya.
Meski begitu, Amran optimis kondisi saat ini tidak terulang tahun depan. Diakuinya penjualan 2018 landai. Namun 2019, industri properti diprediksi tumbuh satu digit, sekitar di angka 5-7 persen. 
Dia menyebut, tahun ini para pengembang mengharapkan penjualan rumah di bawah Rp 500 juta. Itupun masih dirasa sulit oleh rekan-rekan seprofesinya. "Bagi anggota kami yang jual di harga harga segitu masih bisa jualan, tapi memang penjualan tidak terlalu banyak," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.