Dark/Light Mode

BI & Ekonom Kompak Pangkas Pertumbuhan Ekonomi 2019

Jumat, 23 November 2018 15:19 WIB
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo (Foto: IG #dodybudiwaluyo)
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo (Foto: IG #dodybudiwaluyo)

 Sebelumnya 
Menanggapi ini, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri, Anton Gunawan mengatakan, kenaikan bunga acuan BI pasti akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi 2019.  "Kenaikan bunga acuan BI bakal mengganggu ekonomi sedikit, karena trennya memang bunga tinggi. Pertumbuhan ekonomi di 2019 terlihat lebih kecil di bawah target, yakni di 5,1 persen," katanya saat dtemui Rakyat Merdeka, usai acara Indonesia Investment Conference & Exhibition 2018 di Jakarta, Rabu (21/11).

Di samping itu, tambahnya, likuiditas global juga akan berkurang, sehingga mempengaruhi investasi asing alias foreign direct investment (FDI). Di sisi lain, upaya pemerintah menarik investor asing masih memerlukan masa transisi selama setengah tahun.

Baca juga : Bisnis Properti Butuh Obat Kuat

 Dari konsumsi rumah tangga juga diperkirakan terpengarauh oleh kenaikan bunga acuan. Penurunan konsumsi sendiri disebabkan kenaikan suku bunga kredit. Anton menilai, upaya pemerintah dalam menekan impor dan meningkatkan ekspor belum maksimal. Alhasil, hal ini turut mempengaruhi capaian pertumbuhan tahun depan.  "Kenaikan bunga acuan BI 175 bps sepanjang tahun ini belum berdampak sepenuhnya terhadap bunga kredit. Karena ada jeda waktu, bank belum semua menaikkan lending rate. Tapi sebagian sudah,” ujarnya.
  

Senada, Corporate Secretary sekaligus Chief Economist PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ryan Kiryanto mengatakan, kenaikan bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menjadi salah satu pendorong ketidakpastian ekonomi global. Kenaikan Fed Fund Rate (FFR) didorong meningkatkan inflasi di AS. 

Baca juga : Luhut Dan Brodjo Tepis Asing Bakal Jajah UMKM

Saat ini inflasi di AS mencapai 2 persen. Angka tersebut, kata Ryan, cukup krusial bagi negara sebesar AS. Oleh karenanya, diperkirakan The Fed akan berusaha menjinakkan inflasi tersebut dengan mengerek suku bunga acuannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.