Dark/Light Mode

Program Vokasi Lampaui Target, Airlangga Puji Industri

Selasa, 19 Maret 2019 07:39 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi (dari kiri) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad, serta Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto menekan tombol pada Peluncuran Pendidikan Vokasi Link and Match SMK dengan Industri Wilayah Jawa Barat Tahap ke-2 di PT. Anugerah Indofood Barokah Makmur, Sukabumi, Senin (18/3).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi (dari kiri) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad, serta Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto menekan tombol pada Peluncuran Pendidikan Vokasi Link and Match SMK dengan Industri Wilayah Jawa Barat Tahap ke-2 di PT. Anugerah Indofood Barokah Makmur, Sukabumi, Senin (18/3).

RM.id  Rakyat Merdeka - Program vokasi untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan siap kerja lampaui target. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memuji industri yang mau terlibat dalam program vokasi.

Hal tersebut dikatakan oleh Airlangga saat meluncurkan Pendidikan Vokasi Link and Match SMK dengan Industri Wilayah Jawa Barat Tahap ke-2 di PT. Anugerah Indofood Barokah Makmur, Sukabumi, kemarin.

Airlangga yang mengenakan batik coklat bercorak merah ini sampai ke lokasi sekitar pukul 11.00 WIB. Dia terbang menggunakan helikopter dari Bandung setelah menghadari acara peresmian Future Digital Lab di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga : Program Kota Tanpa Kumuh Telan Rp 2,28 Triliun

Kedatangan Airlangga disambut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad, Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto, dan Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Axton Salim.

Menurut Airlangga, pada tahun ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan sebanyak 2.600 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 750 industri yang akan terlibat dalam program pendidikan vokasi link and match. Namun, hingga tahap kesepuluh peluncuran program ini, jumlahnya SMK yang ikut 2.612 sekolah dan 899 industri. Ini sudah melebih target.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak SMK dan industri yang sangat antusias ikut serta dalam program strategis ini,” kata Airlangga.

Baca juga : BI: Tangkap Peluang Investasi Industri

Kemenperin telah menyelenggarakan dua kali peluncuran pendidikan vokasi di Jawa Barat. Sebab, wilayah ini memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor industri manufaktur. “Kali ini, dilakukan penandatanganan 646 perjanjian kerja sama antara 133 industri dengan 440 SMK,” paparnya.

Total, kata dia, sebanyak 4.997 perjanjian kerja sama telah ditandatangani pada pelaksanaan program ini. Sejak diluncurkan tahun 2017, program vokasi telah menggandeng lebih dari 400.000 siswa-siswi SMK mulai wilayah Jawa, Sumatera hingga Sulawesi dengan rata-rata 200 siswa per SMK.

“Kami berharap, pelaku industri untuk terus melakukan pembinaan dan pengembangan kepada SMK di wilayahnya. Selain itu, kepada para kepala SMK untuk proaktif dalam mengembangkan link and match dengan dunia industri. Jadi, program ini bukan lagi wacana,” tuturnya.

Baca juga : Tak Penuhi Target, Cabang Olahraga Bisa Kena Sanksi

Airlangga menambahkan, pelaksanaan pendidikan vokasi yang link and match antara industri dengan SMK, ini merupakan salah satu program yang diwujudkan secara konkret oleh Kemenperin dalam upaya menyediakan satu juta tenaga kerja tersertifikasi sampai tahun 2019.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Axton Salim mendukung langkah Kemenperin dalam menyelenggarakan program pemdidikan vokasi industri secara nasional. Sejak pertama kali, Indofood sudah menggandeng sebanyak 116 SMK untuk ditempatkan di pabrik perseroan di berbagai daerah, seperti di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

Menurut dia, partisipasi dari pelaku industri akan memberikan dampak positif kepada SMK sesuai target yang diinginkan oleh pemerintah, terutama dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. “Beberapa perusahaan kami telah mengarah kepada revolusi industri 4.0. Untuk itu, perlu penyiapan SDM handal dan siap dengan perkembangan teknologi digital,” tukasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.