Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno mengatakan, pemerintah memang perlu menciptakan iklim investasi migas yang kondusif. Untuk strategi jangka pendek, kata Ari, pemerintah perlu mempertahankan pelaku usaha migas yang sudah ada.
Baca juga : Bentuk Satgas Nataru, Pertamina Siap Kawal Distribusi Energi
Investor perlu diberikan insentif fiskal dan pajak agar tidak mengurangi minatnya di Indonesia. “Harapan menggenjot produksi dari teknologi pengurasan minyak tidak akan cukup mencapai target 1 juta barel per hari. Pemerintah harus menciptakan investasi untuk eksplorasi migas,” katanya.
Baca juga : YLKI Minta Pemerintah Terapkan Standar Tes Antigen
Sekadar informasi, sektor energi tak luput terkena imbas pandemi Covid-19. Kementerian ESDM mencatat investasi tahun ini akan jeblok. Angkanya hanya menyentuh 22-23 miliar dolar AS atau sekitar 70 persen dari total pencapaian tahun lalu.
Baca juga : Satgas Covid-19 Minta Pemerintah Daerah Screening Pelaku Perjalanan
Hingga Oktober 2020, realisasi investasi di sektor energi baru mencapai 17,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 251 triliun. rinciannya, Energi Baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) sebesar 900 juta dolar AS, mineral dan batu bara 2,8 miliar dolar AS, kelistrikan 5,8 miliar dolar AS serta migas 8,1 miliar dolar AS.Sementara untuk 2021, Kementerian ESDM menargetkan investasi sektor migas naik menjadi 18 miliar dolar AS. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya