Dark/Light Mode

Airlangga: Berkat Rekomendasi BPK, Kebijakan Ekonomi Di Masa Pandemi Jadi Makin Joss

Selasa, 15 Juni 2021 21:00 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Sehubungan dengah hal tersebut, pemerintah memberikan prioritas kepada UMKM dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Mengingat besarnya kontribusi UMKM terhadap PDB, yang mencapai 61 persen.

Salah satu bentuk bantuan yang diberikan adalah Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), yang pada tahun 2020 lalu, telah membantu 9,8 juta pelaku usaha mikro mempertahankan usahanya selama pandemi.

BPUM tahun 2021 diteruskan dengan target 12,8 juta usaha mikro.

Dukungan terhadap UMKM juga terus diberikan selama pandemi, melalui pembiayaan KUR.

Baca juga : Setjen DPR Ikut Awasi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional

Realisasi KUR sepanjang periode Januari 2021 sampai dengan 14 Juni 2021 telah mencapai 111,99 triliun rupiah (44,26 persen dari target tahun 2021 sebesar 253 triliun rupiah) yang diberikan kepada 3,06 juta debitur.

Selama pandemi, debitur KUR juga mendapatkan tambahan subsidi bunga, perpanjangan waktu, dan penambahan limit plafon.

Sementara itu, secara umum realisasi Program PEN juga terus didorong di tahun 2021 sebagai stimulus perekonomian jangka pendek.

Sampai dengan 11 Juni 2021, realisasi anggaran PEN telah mencapai 219,65 triliun rupiah. Atau 31,4 persen dari total anggaran sebesar Rp 699,4 triliun.

Baca juga : Petani Tebu Merasa Beban Makin Berat

Pemerintah terus memonitor kendala-kendala yang muncul, sehingga diharapkan proses realisasi PEN dapat terus diakselerasi sesuai situasi pandemi yang dinamis.

“Dalam rangkaian program PEN, pemerintah juga telah memberikan insentif fiskal, untuk wajib pajak yang terdampak pandemi. Demi mendukung eksistensi dan keberlangsungan usahanya," jelas Airlangga.

Selain itu, pemerintah bersama stakeholder terkait juga telah memberikan stimulus kepada sektor-sektor yang memiliki multiplier effect tinggi terhadap perekonomian Indonesia seperti otomotif dan properti.

Perjuangan untuk membangkitkan ekonomi dari pandemi Covid-19 masih terus berlanjut. Airlangga menegaskan, koordinasi dengan seluruh stakeholder harus terus dijaga dan ditingkatkan.

Baca juga : Diplomasi Digital Indonesia Di Ethiopia Makin Joss

BPK memiliki peran dalam proses pemulihan ekonomi ini. Monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan, akan menjadi rekomendasi tersendiri dalam mematangkan kebijakan ekonomi.

"Saya sangat mengapresiasi adanya kesempatan ini. Semoga, diskusi kita dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran baru untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” pungkas Airlangga. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.