Dark/Light Mode

Pertumbuhan Di Kuartal II Terancam Cuma 4 Persen

PPKM Tak Maksimal Ekonomi Sulit Bangkit

Minggu, 27 Juni 2021 05:40 WIB
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal. (Foto : Istimewa).
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Harusnya disiapkan karan­tina total dari awal sampai akhir. Misalnya, di satu keca­matan, sediakan tim dokternya, sediakan pasokan makanan, bahkan hingga kuota inter­net. Syaratnya, masyarakat di kecamatan itu jangan keluar, kebutuhan mereka dipenuhi, ini bisa menekan angka penularan,” kata Rissalwan kepada Rakyat Merdeka.

Menurut dia, yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Pemerintah hanya bikin aturan yang pelak­sanaannya tidak diawasi secara ketat, jadi tidak maksimal.

Baca juga : Konsumsi Rumah Tangga Belum Terlalu Maksimal

“Dalam kondisi yang semakin buruk ini, sulit ekonomi bang­kit. Intinya, selama penanganan pandemi masih berantakan, ekonomi sulit pulih,” tegas­nya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meyakini PPKM Mikro bisa me­nekan kasus Covid-19 hingga ke tingkat desa. Dengan kata lain, kebijakan ini dianggap mampu menyasar akar masalah, yaitu komunitas.

Baca juga : Banggar DPR Kawal Belanja Pemerintah Pulihkan Ekonomi

Selain itu, Jokowi berpan­dangan, PPKM Mikro tidak akan mematikan perekonomian masyarakat.

“Pemerintah melihat kebijakan ini masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk konteks saat ini, yakni mengendalikan Covid-19 karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat,” tegasnya.

Baca juga : Kemenhan Buka Pendaftaran Komcad, Dahnil Ajak Mahasiswa Ikutan

Jokowi pun menekankan PPKM Mikro dan lockdown memiliki esensi yang sama, yakni membatasi kegiatan masyarakat. Dia meminta kedua hal itu tidak perlu dipertentangkan.

Ada pun kebijakan PPKM Mikro diberlakukan secara lebih ketat selama 14 hari, sejak 22 Juni hingga 5 Juli 2021. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.