Dark/Light Mode

Pelindo II Digitalisasi Sistem Pelayanan

Layanan Peti Kemas Lebih Transparan dan Bebas Suap

Sabtu, 3 Juli 2021 05:13 WIB
Pegawai Pelindo II. (Foto : Dok. Pelindo).
Pegawai Pelindo II. (Foto : Dok. Pelindo).

 Sebelumnya 
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengamini, digitalisasi mampu memicu bisnis tumbuh lebih baik. Begitu pula pada indus­tri pelabuhan. Apalagi di era BUMN yang mulai membentuk holding demi efisiensi, sambung Aviliani, membantu memudah­kan semua kepentingan. Misal­nya, untuk urusan dokumentasi di pelabuhan menjadi lebih cepat dan efisien. Pembagian tugas antar pelabuhan menjadi sema­kin jelas. “Dengan begitu, se­gala upaya diharapkan memang praktik-praktik kotor seperti pungli dan korupsi lainnya bisa diminimalisir,” jelas Aviliani ke­marin kepada Rakyat Merdeka.

Menurut Aviliani, selama ini daya saing logistik selalu menjadi kendala dalam industri pelabuhan, karena kontribusinya masih cukup besar terhadap har­ga pokok. Karena itu, digitalisasi pada sektor logistik, terutama pada angkutan kontainer pelabuhan yang makin gencar, harus mampu mengatasi kompleksitas dan ketidakefisienan prosesnya.

Baca juga : Digitalisasi Percepat Pemulihan Pasar Modal

Selain digitalisasi, tegas Avi, perlu juga dilakukan perbaikan proses bisnis aktivitas pelabuhan. Serta peningkatan teknologi atau fasilitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).

“Hal itu supaya tercipta efiiensi dan efektivitas dengan adanya integrasi proses bisnis, oleh semua entitas dalam supply chain,” saran mantan Komisaris Bank Mandiri ini.

Baca juga : Dirut Pelindo II Yakin Digitalisasi Kerek Pelayanan Dan Cegah Suap

Sebelumnya, Founder Rumah Perubahan Rhenald Kasali meni­lai, seiring dengan berkembang­nya teknologi, maka tantangan yang dihadapi operator pelabuhan juga semakin kompleks. Apalagi operator pelabuhan memiliki per­anan besar dalam menjaga rantai distribusi logistik. Dan, peran­nya berimplikasi pada kemajuan ekonomi suatu negara. Sehingga diperlukan suatu terobosan me­lalui integrasi antar perusahaan.

“Kita semua tahu, disrupsi saat ini tidak terjadi di satu sisi saja. Namun juga ada double disrup­tion, teknologi dan pandemi,” terang Rhenald, melalui Webinar Change Management Pelindo Ber­satu secara daring, Jumat (25/6).

Baca juga : Pengelolaan Arsip Kementan Raih Penghargaan Sangat Memuaskan

Untuk itu, rencana Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk mengintegrasikan empat BUMN Pelabuhan (PT Pe­lindo 1, PT Pelindo II, PT Pelindo III, dan PT Pelindo IV) juga akan menjadi salah satu kekuatan opera­tor pelabuhan terbesar di dunia.

“Langkah (integrasi) ini relevan dengan kondisi saat ini. Tak hanya akan meningkatkan pelayanan di seluruh wilayah kerja, namun juga berpeluang menjadikan sebuah kekuatan besar di dunia logistik,” tutupnya. [IMA/DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.