Dark/Light Mode

Ekonomi Indonesia Turun Kelas

Pemerintah Minta Dimaklumi

Jumat, 9 Juli 2021 07:40 WIB
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. (Foto: Dok. Kemenkeu RI)
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. (Foto: Dok. Kemenkeu RI)

 Sebelumnya 
Arif pun menyebut, penurunan peringkat itu dikarenakan pandemi sejak awal tahun lalu. Pemerintah lebih memilih menyelamatkan masyarakat melalui skema PSBB dan PPKM. Meski pada akhirnya mobilitas masyarakat tertahan, dan laju pertumbuhan ekonomi terkontraksi.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengaku tidak kaget dengan penilaian dari Bank Dunia. Sejak awal, memang sudah diprediksi bahwa pandemi yang terjadi dalam 1 tahun lebih ini akan berpengaruh pada posisi Indonesia di dunia internasional.

“Itu sudah bisa diperkirakan sejak 2020, karena ekonomi Indonesia menurun akibat pandemi,” kata Bhima.

Baca juga : Program PEN Selamatkan Rakyat Dari Kemiskinan…

Bhima mengimbau agar pemerintah fokus pada transformasi struktural. Lebih tepatnya penguatan industri manufaktur, sehingga menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja berkualitas.

Pemerintah juga perlu mengintegrasikan kecanggihan teknologi untuk mendukung sektor manufaktur dan pendidikan. Kualitas pendidikan juga harus dilakukan. Dan yang tak kalah penting, memperkuat jaring perlindungan sosial agar tidak ada yang tertinggal dalam proses mencapai negara maju.

Hanya saja, Bhima memprediksi untuk kembali menjadi negara berpendapatan menengah atas perlu waktu lebih lama. Tidak cukup 1-2 tahun. Kenapa demikian? “Karena Indonesia terlambat memiliki fundamental dan struktur yang kuat,” sebutnya.

Baca juga : Oksigen Dialihkan Ke Medis, Menperin Minta Industri Maklum

Sementara itu, ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal menilai, turun kelas ini tak selalu berdampak negatif. Dengan status sebagai negara berpenghasilan menengah ke bawah, Indonesia justru akan dapat keringanan dalam hal bunga rendah ketika mengajukan utang.

Selain itu, tambah Fithra, Indonesia juga berpotensi mendapat lebih banyak vaksin gratis dari berbagai negara. Karena, terkait vaksin ini, beberapa negara berkomitmen membantu negara berpenghasilan menengah ke bawah.

“Beberapa kali Indonesia dapat vaksin gratis, tapi dengan status yang turun, Indonesia bisa dapat fasilitas lebih signifikan,” pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.