Dark/Light Mode

Konsistensi Kebijakan BI Sukses Kendalikan Inflasi

Kamis, 2 Mei 2019 20:55 WIB
Konsistensi Kebijakan BI Sukses Kendalikan Inflasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2019 tercatat sebesar 0,44 persen (mtm). Angka ini meningkat dibanding inflasi bulan lalu, yang hanya 0,11 persen (mtm).

Inflasi terutama dipengaruhi kenaikan inflasi volatile food dan inflasi administered prices, di tengah inflasi inti yang stabil. Dengan perkembangan ini, inflasi IHK secara tahunan mencapai 2,83 persen (yoy), meningkat dari inflasi bulan lalu sebesar 2,48 persen (yoy).

"Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran inflasi sebesar 3,5±1 persen pada 2019," tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/5).

Baca juga : Kementerian BUMN Hormati Proses Hukum Sofyan Basir

Ditambahkan, koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait juga ditempuh dalam mengendalikan inflasi pada Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

Kelompok volatile food mencatat inflasi 1,5 persen (mtm) pada April 2019, setelah bulan lalu mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (mtm). Inflasi volatile food terutama bersumber dari komoditas bawang merah, bawang putih, cabai merah, tomat sayur, telur ayam ras, tomat buah, dan cabai rawit.

Sementara itu, komoditas beras, daging ayam ras, dan ikan segar mencatat deflasi. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat masih cukup rendah yakni sebesar 2,05 persen (yoy), meskipun meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,16 persen (yoy).

Baca juga : Facebook Mengeratkan, Pilpres Kok Menceraikan

Inflasi kelompok administered prices juga meningkat. Pada April 2019, kelompok ini mencatat inflasi 0,16 persen (mtm). Angka ini sedikit meningkat dibanding dengan inflasi bulan lalu, yang hanya 0,08 persen (mtm).

Untuk diketahui, inflasi kelompok administered prices terutama bersumber dari tarif angkutan udara dan rokok kretek filter. Sedangkan tarif listrik kembali mengalami deflasi.

Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 3,17 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,25 persen (yoy).

Baca juga : Tak Ada Bukti Kongkalikong Trump Dan Rusia

"Inflasi inti pada April 2019 tetap terkendali. Inflasi inti tercatat sebesar 0,17 persen (mtm), tidak banyak berbeda dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,16 persen (mtm)," terang Onny.

Menurutnya, komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti adalah tarif kontrak rumah, tarif sewa rumah, dan mobil. Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 3,05 persen (yoy), juga tidak banyak berubah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu, yang besarnya 3,03 persen (yoy).

Inflasi inti yang terkendali itu, tak lepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi. Termasuk, menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.