Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pemerintah Siapkan Tiga Jurus
Anggaran Ketahanan Pangan Lindungi Petani Dari Pandemi
Rabu, 4 Agustus 2021 05:15 WIB
Sebelumnya
Ketiga, pembiayaan. Pemerintah memberikan kemudahan dalam skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster selama pandemi.
Pemerintah juga memberikan perpanjangan subsidi 3 persen selama 6 bulan sampai akhir 2021. Ditambah peremajaan sawit rakyat untuk meningkatkan produktivitas penanaman kebun sawit. Termasuk, menjaga luasan lahan kelapa sawit agar optimal.
Menurut eks anggota DPRini, target Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) 2021 seluas 180 ribu hektar berpotensi menyerap petani swadaya 2,6 juta dan pekerja non-pekebun 4,3 juta.
Baca juga : Kebijakan Penanganan Covid Tidak Sembrono
“Sinergi seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.
Airlangga optimistis, dengan strategi tersebut sektor pangan menjadi salah satu yang tahan banting di masa pandemi. Petani pun masih menjadi profesi yang mumpuni.
Dia mengungkapkan, sektor pertanian tetap tumbuh dengan kontribusinya 2,95 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal I-2021 dan 1,7 persen pada 2020.
Baca juga : Pemda Lamban Testing Dan Lelet Vaksinasi, Apa Perlu Disanksi?
Di sektor lapangan usaha, 64,5 persen ekonomi Indonesia berasal dari sektor industri, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan. Dari semuanya, hanya pertanian yang tetap tangguh.
Sementara, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Bustanul Arifin mengatakan, sektor pertanian menjadi bantalan resesi ekonomi bagi Indonesia.
Menurutnya, pertumbuhan sektor pertanian 1,75 persen pada 2020, meski lebih rendah 3,61 persen pada tahun 2019. Tetapi, ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi makro yang terkontraksi atau minus 2,07 persen pada 2020.
Baca juga : OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil Di Masa Pandemi
Bustanul menyarankan, anggaran pertanian dipertajam demi menciptakan ketahanan pangan di dalam negeri. Ini akan membuat petani tidak terlalu kena dampak pandemi.
“Saya melihat masih ada yang perlu ditajamkan. Konteksnya bukan perhatian, tapi menerjemahkan perhatian dalam rencana dan anggaran,” kata Bustanul. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya