Dark/Light Mode

CEO SOGO Indonesia buka-bukaan

April 2020, Kita Nangis Bombay

Kamis, 12 Agustus 2021 07:30 WIB
CEO SOGO Indonesia, Handaka Sentosa dalam Fokus Group Discussion (FGD) bersama Rakyat Merdeka, Rabu (11/8/2021). (Foto: Dok. RM.id)
CEO SOGO Indonesia, Handaka Sentosa dalam Fokus Group Discussion (FGD) bersama Rakyat Merdeka, Rabu (11/8/2021). (Foto: Dok. RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - CEO SOGO Indonesia, Handaka Sentosa masih ingat betul bagaimana pil pahit harus ditelan pengusaha ritel di awal-awal pandemi Covid-19. Kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat hingga penutupan mall membuat pemasukan turun drastis. Bahkan nol rupiah.

“Sejak April 2020, pusat belanja ditutup hingga Juni. Di situ, kita bener-bener nangis bombay,” ujar Handaka, dengan tatapan sayu.

Untuk memperkuat omongannya itu, Handaka menampilkan tiga gambar kondisi dalam mall saat ini. Terlihat dalam ketiga gambar tersebut toko-toko yang tutup. Ada yang ditutup pakai gypsum polos, ada juga yang bertuliskan coming soon dan opening soon.

Baca juga : Senayan Puji Kinerja Airlangga Cs

“Ini salah satunya di Plaza Senayan. Bagaimana di tempat lain,” ujarnya, menjelaskan toko yang tutup dalam gambar.

Hal tersebut dikatakan Handaka dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Rakyat Merdeka, kemarin. Diskusi virtual yang dipandu Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara itu, mengangkat tema “Prokes Super Ketat di Mall dan Ritel”.

Kini, kata dia, mall mulai sedikit bernapas lega. Pemerintah melakukan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan di 138 pusat perbelanjaan dan mall di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Uji coba akan berlangsung selama satu minggu, yaitu pada 10-16 Agustus 2021.

Baca juga : BRI Life Investigasi Kasus Dugaan Kebocoran Data Nasabah

Menurut dia, pemerintah tak perlu meragukan bagaimana tingkat kedisiplinan di bisnis ritel. Tak cuma dalam hal bayar pajak, dimana setiap struk transaksi di mall selalu ada potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Tapi, juga sangat detil dalam penegakan protokol kesehatan (prokes).

“Karena itu, ada istilah yang sudah sering kita dengar: retail is detail. Ritel adalah suatu kerjaan yang detil. Kalau nggak detil, jangan terjun di ritel,” tuturnya.

Disiplin dan detilnya mall dalam hal menegakkan prokes, sudah terlihat sejak pintu masuk. Pengamanannya berlapis. Mulai dari memastikan setiap pengunjung, mengenakan masker. Lalu disiapkan wastafel hingga hand sanitizer untuk mencuci tangan. Kemudian, melakukan pengecekan suhu.

Baca juga : Baseus Indonesia Lebarkan Sayap Ke Aksesoris Mobil

Jarak antar pengunjung juga diatur antara 1-2 meter, khususnya ketika hendak melakukan pembayaran di kasir. Antara kasir dengan pengunjung dipisah pula dengan tabir akrilik. Tabir akrilik ini juga dipasang di tempat wudhu. Agar jemaah mushala di mall terhindar dari paparan Corona yang mungkin muncrat lewat percikan air saat kumur-kumur.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.