Dark/Light Mode

Bos Garuda Tegaskan Masih Wacana

Citilink Digadang Geser Induk Di Holding Aviasi

Kamis, 26 Agustus 2021 06:40 WIB
Pesawat Citilink. (Foto : citilink.co.id)
Pesawat Citilink. (Foto : citilink.co.id)

 Sebelumnya 
Pengamat Industri Penerbangan Gatot Raharjo mengingatkan, kendati Citilink adalah anak usaha Garuda, namun pe­rusahaan tersebut bukan BUMN. Jadi kalau akan masuk ke dalam holding, sebaiknya diakuisisi dulu menjadi BUMN.

“Pilihan jatuh ke Citilink memang rasional, permasalahan dia lebih sedikit ketimbang sang induk. Tapi juga bukannya tanpa masalah. Karena Citilink bukan pelat merah,” kata Gatot kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jokowi Tegaskan Pemerintah Fokus Ciptakan Lapangan Kerja Berkualitas

Selain masalah itu, Gatot khawatir dengan potensi hold­ing ini dianggap melakukan monopoli usaha.

Karena itu, dia menyarankan Pemerintah menjelaskan nanti ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), bahwa arah holding ini bukan ke monopoli.

Baca juga : Nama Harun Masiku Nggak Dipajang Situs Resmi Interpol, Polisi Bilang Begini

“Pengelola bandara besar sam­pai saat ini adalah BUMN dan masuk anggota holding. Apakah nantinya akan ada perbedaan layanan untuk maskapai anggota holding dan non anggota? Harusnya sih tidak ya,” harap Gatot.

Gatot yakin, tujuan diben­tuknya Holding Aviasi adalah untuk mendorong industri penerbangan Tanah Air lebih maju bisa tercapai.

Baca juga : Gelar Vaksinasi Covid-19, Bank DKI Dijempolin Anies

Anggota Komisi VI DPR Her­man Khaeron mendukung Citilink masuk dalam Holding BUMN Aviasi. Sebab, Citilink merupakan BUMN angkutan udara yang ma­sih untung selama pandemi.

“Masuknya Citilink dalam holding sangat mendukung program kepariwisataan,” ucap­nya dalam rapat kerja DPR, Senin (16/8). [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.