Dark/Light Mode

Hyper Automation Jadi Kunci Tranformasi Digital Perbankan

Rabu, 10 November 2021 19:23 WIB
TalkNews bertajuk Hyper Automation: Customer Expectation Outlook in Post-Covid-19 Era secara virtual, Rabu (10 /11). (Foto: Istimewa)
TalkNews bertajuk Hyper Automation: Customer Expectation Outlook in Post-Covid-19 Era secara virtual, Rabu (10 /11). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dari master plan tersebut, lanjut Roberto, diturunkan menjadi roadmap. Selanjutnya, ditutup dengan yang lebih teknikal lagi, yakni blueprint atau cetak biru transformasi digital perbankan yang berisikan lima aspek yang perlu diperhatikan seksama dalam rangka transformasi digital perbankan.

“Pertama, it’s about data, kemudian mengenai teknologinya, manajemen risiko yang senantiasa kami pantau, dan yang terakhir tatanan institusi,” ucapnya.

Vice President-Business Solution Consulting Newgen, Ritesh Varma mengatakan, melalui teknologi hyper automation, perbankan bisa semakin terhubung dengan konsumennya.

"Kepuasan yang timbul dari nasabah yang melakukan transaksi di perbankan dengan hyper automation pada akhirnya, akan menarik nasabah lainnya untuk ikut merasakan pengalaman bertransaksi yang sama," jelas Ritesh.

Lebih lanjut ia menjelaskan, terdapat berbagai teknologi digital dibalik kenyamanan bertransaksi nasabah. Kumpulan teknologi dalam satu platform tersebut adalah kunci dari hyper automation pada perbankan.

Baca juga : Hari Pahlawan, Menkominfo: Jadikan Ruang Digital Tempat Berbagi Ide

Newgen menawarkan kemudahan dalam adaptasi layanan platform hyper automation di sektor perbankan. Melalui layanan ini, perbankan bisa segera mulai untuk semakin mendigitalisasi layanannya demi pengalaman bertransaksi nasabah yang lebih baik.

"Kami terus melakukan berbagai kerja sama dengan perbankan dalam hal hyper automation. Dengan bantuan dari Anabatic, kami mampu mengkostumisasi layanan kami untuk Indonesia," paparnya.

Director Anabatic Technologies, Agus Muljady menambahkan, pelayanan yang mudah dan cepat akan menjadi pilihan nasabah.

Sejauh ini, jelas dia, para customer lebih memilih layanan yang simple dan mudah. Maka, banyak nasabah yang berharap, setiap layanan di perbankan dapat dilakukan melalui satu aplikasi saja, yaitu SuperApps yang terintegrasi dengan ekosistem digital favorit. Hal ini tak lain untuk memenuhi kebutuhan nasabah sehari-hari.

"Personalisasi layanan banking SuperApps diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda," ujar Agus.

Baca juga : Terima Dana Salah Transfer Tak Dihukum, Asal Punya Itikad Baik

Ke depannya, persaingan perbankan di area digital bisa dilihat dari persaingan banking SuperApps, seperti produk-produk inovatif, terhubung dengan platform digital favorit, kemudahan melakukan transaksi, tampilan eye-catching, personalize feature, promo dan cashback, serta keamanan bertransaksi.

Namun, lanjut dia, dari segi keamanan bank juga perlu diperhatikan. Secara operasionalnya, bagaimana bank bisa mengamankan datanya.

Selain itu, cara pengaturan proses menjaga data agar tidak keluar (bocor) juga harus diperhatikan oleh perbankan.

"Di bank yang sudah besar dan banyak integrasi antar sistem, memang harus ada dokumentasi yang menggambarkan integrasi antar sistem. Sehingga kita tahu bisnis prosesnya apa saja dan bagian mana yang bisa di otomasi," terang dia.

Sementara Director of Information Technology Maybank Indonesia David Formula menyatakan, untuk mengembangkan layanannya agar menjadi semakin digital, cepat, dan aman, teknologi robotik dianggap menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Baca juga : Ketum ICMI Manfaatkan Teknologi Informasi Untuk Berdakwah

Teknologi robotik yang terintegrasi ini akan diterapkan pada proses-proses bisnis yang terkait customer. Sehingga, terjadi automasi dalam proses bisnis yang pada akhirnya berimbas pada layanan perbankan yang semakin cepat

"Di Maybank kita mulai terapkan teknologi robotik, seperti API, Micro Services, Automation, Analytics, dan lainnya. Ini nantinya akan kita gabungkan," jelas David Formula.

Diketahui, upaya tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan transaksi digital yang ada di Indonesia. Hingga September 2021, BI mencatat nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp 27,64 triliun. Transaksi digital banking juga meningkat 46,72 persen yoy menjadi Rp 28.685,48 triliun. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.