Dark/Light Mode

Telkom Patok Mitratel Merajai Bisnis Menara

Sabtu, 13 November 2021 06:50 WIB
Aset menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. itu berencana melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. (Foto: Mitratel).
Aset menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. itu berencana melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. (Foto: Mitratel).

 Sebelumnya 
Ia merinci, saat ini pihaknya memiliki 28.030 menara. Di mana 57 persen atau 16.067 menara berada di luar Pulau Jawa dengan tenancy ratio 1,39x. Sementara, sebanyak 11.963 menara atau 43 persen dari portofolio berada di Pulau Jawa dengan tenancy ratio 1,64x.

Business plan kami tak hanya semata-mata mengembangkan tower. Tetapi juga bagaimana bisa berkembang menjadi infrastructure company yang bisa men-support era 5G dan kelanjutannya,” terangnya.

Sinyal Di 3T

Baca juga : Bidik Pasar Milenial, Dua Bisnis MNC Group Garap Webseries

Di kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI DPR Nevi Zuariana berharap, dengan IPO, Mitratel mampu menjamin ketersediaan sinyal yang lebih baik. Khususnya bagi masyarakat yang ada di daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) di Indonesia. Mengingat sebagian wilayah masih menggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat pandemi. Sehingga, sangat dibutuhkan infrastruktur teknologi melalui pembangunan menara telekomunikasi 5G.

“Saya yakin, di satu sisi, Telkom untung karena bisa memberikan pajak melalui dividen. Tapi, di sisi lain, masyarakat juga harus diuntungkan untuk ikut mendapatkan akses layanan telekomunikasi yang baik kualitasnya,” harapnya.

Menanggapi ini, pengamat ekonomi digital dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, pengembangan bisnis Mitratel bisa mengerek kinerja perusahaan. Terlebih di era pandemi saat ini yang sangat mengandalkan jaringan internet.

Baca juga : Politik Dan Bisnis, Seperti Pacaran

Apalagi, target perolehan dana segar lewat IPO jumlahnya sangat besar. Sehingga bisa menggenjot pertumbuhan bisnis ke depannya.

“Bisnis yang berkaitan dengan internet memang lagi laris manis. Mitratel, saya rasa sangat berkesempatan untuk berkembang pesat melihat tambahan modal yang sangat besar,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Lebih lanjut ia melihat, bisnis di segmen provider, penyedia layanan, hingga menara dan fiber optik masih memiliki peluang besar untuk berkembang. Terutama bila penambahan menara dilakukan di luar Pulau Jawa. Seperti daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata.

Baca juga : Rachel Vennya, Minta Maaf Bikin Marah Dan Kecewa

“Peluangnya bagus, dan arahnya memang harus di luar Pulau Jawa seperti Nusa Tenggara atau Sumatera. Jadi, harus lebih mengedepankan ke tempat pariwisata. Sehingga, pasarnya semakin luas,” ungkapnya.

Menurutnya, langkah tersebut selain menunjukkan keseriusan perusahaan memenuhi kebutuhan jaringan internet di pelosok daerah.

“Memberikan kemudahan akses jaringan telekomunikasi bagi masyarakat di daerah juga harus menjadi perhatian operator. Apalagi ini anak BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang memang kepanjangan tangan pemerintah,” pungkasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.