Dark/Light Mode

Minapadi: Pembudidayaan Ikan yang Meminimalisir Emisi Karbon

Jumat, 19 April 2024 11:33 WIB
Budidaya Minapadi (Foto: images.app.goo.gl)
Budidaya Minapadi (Foto: images.app.goo.gl)

Kebutuhan pangan masyarakat terus meningkat seiring bertambahnya waktu. Sementara lahan yang dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan agrikultur mengalami kemerosotan jumlah di iringi dengan peningkatan jumlah lahan permukiman. Berdasarkan data BPS Indonesia, terjadi penurunan luas panen padi dari tahun 2022 yang semula 10,45 juta hektar menjadi 10,21 juta hektar di tahun 2023 dengan penurunan sejumlah 2,29%. Sementara penurunan total produksi padi sebesar 1,40% dari tahun 2022 sejumlah 54,75 juta ton gabah kering giling menjadi 53,98 juta ton gabah kering giling pada tahun 2023. Dari sejumlah data dari sumber yang sama mengatakan pula bahwa terjadi penutupan lahan di sejumlah wilayah yang meningkat secara dinamis seiring perubahan waktu. 

Data yang beredar yang menunjukkan kenaikan konveksi lahan pertanian seolah memaksa aspek pertanian untuk terdorong sehingga berpikir perlunya tindakan inovatif dan cara pikir yang kreatif dalam memanfaatkan lahan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. 

Beberapa pemikiran solutif sudah banyak bermunculan seiring dengan penerapannya yang nyatanya menciptakan keberhasilan dalam pengembangannya. Minapadi, merupakan salah satu teknik diversifikasi pertanian dengan teknik pembudidayaan padi yang dilakukan bersamaan dengan budi daya ikan yang dilakukan di sawah. Bukan hal yang baru, teknik minapadi dilakukan para petani menggantikan sistem monokultur yang sudah ada sebelumnya. Sistem minapadi diklaim mampu menambah penghasilan petani hingga jutaan setiap musim tanam.

Budidaya Minapadi

Diketahui sendiri bahwa, budidaya minapadi mulai masif di lakukan pada tahun 1970-an sebagai salah satu sistem budidaya ikan. Tetapi teknik minapadi sudah dikenal masyarakat khususnya di Jawa Barat sejak tahun 1860. Teknik minapadi itu sendiri sejatinya adalah teknik penanaman padi yang dibarengi dengan budidaya ikan seperti ikan mas atau ikan mujair. Teknik ini dinilai memiliki berbagai macam kelebihan. Dinilai lebih efisien, teknik diversifikasi ini juga dapat mengurangi resiko kegagalan produksi.

Dengan memanfaatkan kotoran ikan sebagai pupuk organik, sehingga pelepasan kotoran dari budidaya ikan dapat di manfaatkan lagi untuk menyuburkan tanaman padi. Membantu percepatan perbaikan lingkungan karena dengan menggunakan budidaya minapadi maka akan mengurangi gas metan yang dibuang dari sisa pemupukan. Hal ini pula dapat mengurangi emisi karbo dari pembuangan bahan bakar untuk distribusi pupuk.

Baca juga : Agar Tak Kena Macet, Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal

Budidaya minapadi memiliki dua pola tanam yaitu penyelang dan tumpang sari. 

Pola penyelang dilakukan dengan pembudidayaan ikan di sawah menjelang penanaman padi sambil menunggu hasil semaian padi untuk dapat di tanam. Sedangkan pola tumpang sari adalah pembudidayaan ikan atau udang bersama padi pada satu hamparan sawah. 

Di dalam pengembangannya, sistem budidaya minapadi ini haruslah menggunakan jenis padi dan ikan yang unggul guna menambah nilai ekonomis. Serta dalam pembudidayaannya, terdapat berbagai syarat tertentu yang harus dipenuhi, yaitu:

  1. Pematang keliling pada petakan sawah harus kuat menahan air sehingga tidak bocor,
  2. Lebar pematang sawah 30-50 cm dengan ketinggian 40-50 cm,
  3. Saluran air haruslah diberi saringan yang terbuat dari kawat kasa, bambu, atau bahan lainnya untuk menghalau ikan keliar dari area sawah,
  4. Pengaliran air dibuat secara lurus ataupun menyudut pada diagonal lahan. 

Pada budidaya minapadi, setelah dilakukannya pengolahan tanah sambil menunggu masa tanam, lahan disebar bibit ikan terlebih dahulu dan di pelihara selama 30-40 hari. Barulah setelah ikan dipanen, dilakukan penanaman padi. Penebaran bibit ikan baru, dapat dilakukan beberapa hari kemudian dan kemudian dilakukan lagi pemeliharaan selama 30-40 hari. Sehingga dalam sekali periode atau siklus yang dilakukan dalam budidaya minapado, dapat menghasilkan dua kali masa panen ikan dan sekali masa panen padi.

Penutup

Budidaya minapadi merupakan inovasi dengan memaksimalkan hasil yang didapatkan dari sebidang lahan serta menjadi salah satu inovasi yang mampu mengurangi pembuangan emisi gas. Menjawab berbagai permasalahan, minapadi merupakan salah satu budidaya diversifikasi pertanian yang unik namun kreatif. 

Baca juga : Dasco: Pertemuan Dengan Megawati Inisiatif Pribadi Rosan Roslani

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. 2024. Pada 2023, luas panen padi mencapai sekitar 10,21 juta hektare dengan produksi padi sebesar 53,98 juta ton gabah kering giling (GKG). Diakses pada 16 April 2024, dari 

https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/03/01/2375/pada-2023--luas-panen-padi-mencapai-sekitar-10-21-juta-hektare-dengan-produksi-padi-sebesar-53-98-juta-ton-gabah-kering-giling--gkg-.html 

Badan Pusat Statistik. 2024. Luas Penutupan Lahan Indonesia Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Tahun 2014-2022 Menurut Kelas (Ribu Ha). Diaksws pada 16 April 2024, dari 

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MjA4NCMx/luas-penutupan-lahan-indonesia-di-dalam-dan-di-luar-kawasan-hutan-tahun-2014-2022-menurut-kelas--ribu-ha-.html 

PPID Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. MinaPadi: Optimalkan Lahan Sawah, Dorong Produktivitas Perikanan Budidaya. Diakses pada 17 April 2024, dari: 

Baca juga : Siapkan Fitur-Fitur Keamanan, Gojek Minimalisir Tindak Kejahatan

https://ppid.menlhk.go.id/berita/berita-pemerintah/2689/minapadi-optimalkan-lahan-sawah-dorong-produktivitas-perikanan-budidaya 

Scribd. Asal Mula Mina Padi. Diakses pada 17 April 2024, dari: 

https://id.scribd.com/doc/291541576/ASAL-MULA-MINA-PADI-doc 

Rahma Sotya Miftahuljanah
Rahma Sotya Miftahuljanah
Rahma Sotya

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.