Dark/Light Mode

Resep Erick Thohir Saat Alami Kegagalan

Kena Masalah Sulit, Kita Jangan Tidur Atau Nyerah…

Kamis, 9 Desember 2021 07:00 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir menjadi narasumber “Muda Podcast” yang dipandu Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara, Rabu (8/11/2021). (Foto: BUMN Muda)
Menteri BUMN, Erick Thohir menjadi narasumber “Muda Podcast” yang dipandu Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara, Rabu (8/11/2021). (Foto: BUMN Muda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dibalik sebuah kesuksesan, ada ribuan kegagalan yang tak diungkapkan. Begitu juga yang dialami Erick Thohir. Ternyata, sebelum jadi pengusaha sukses, Erick pernah merasakan masa-masa sulit. Salah satu contohnya, tahun 2006.

Ketika itu Erick sedang gencar-gencarnya membangun bisnis media. Tapi, belakangan over ekspansi dan terjadi missmatch. Pilihannya lay off pegawai atau mencari pinjaman. “Saya orangnya takut ngutang. Akhirnya, saya lepas aset pribadi saya. Koleksi mobil tua, lukisan, tanah dilepas. Dan tabungan dicairkan. Lalu saya juga pinjam uang ke dua orang sahabat saya. Andre Mamuaya, dan Rosan Roeslani. Janji bayar dua bulan, tapi sebulan kemudian sudah saya kembalikan,” cerita Erick, mengenang.

Selain itu, sebelumnya, di tahun 1998, dia juga harus menutup usaha karena krisis ekonomi.

Baca juga : MPR Diskusi Perkuat Wawasan Kebangsaan Di Kalangan ASN

“Itu dinamika kehidupan saya. Semua manusia pernah mengalami kegagalan. Tapi, kunci sukses adalah saat kita bangkit dari kegagalan,” ujarnya.

Saat kena masalah sulit, kita jangan malah tidur atau nyerah mengibarkan bendera putih. “Justru itu kesempatan berintrospeksi, cari solusi. Harus berani menghadapi,” tegasnya.

Sebagai pemimpin juga harus kuat. Kata Erick, sudah bekerja baik pun, ada saja yang menyalahkan. Misalnya ketika Covid masuk Indonesia. Kita upayakan cari vaksin, lalu distribusi dengan benar. Eh, malah muncul fitnah. “Pake nyebut di dalam vaksin Biofarma ditaruh chip-lah, dibilang distribusi nggak benerlah. Padahal, truk vaksinnya jalan kemana saja, kita tahu karena sistemnya sudah digital,” kata Erick.

Baca juga : Kalau Bisa Dipersulit, Kenapa Mesti Dipermudah?

Saat gonjang ganjing vaksin susah, obat langka dan bahkan APD sulit didapat, BUMN terjun langsung, supaya negeri ini lekas pulih. “Tapi, ada orang nggak suka, lalu ngeframing,” ujarnya. Ini Covid belum selesai.

Harusnya, kita saling bahu membahu. “Kalau kondisi diginiin terus, nanti yang mau bantuin, kapok sama kita,” tambahnya.

Kayak gini, baiknya hati-hati. “Kalau hanya saling menyalahkan, framing, fitnah, rusak sendi-sendi kekuatan bangsa, hanya gara-gara libido politik,” kata Erick.

Baca juga : Loyal, Bekerja Tuntas, Dan Tulus Pakai Hati

Tapi, semua itu tidak akan menghentikannya untuk tetap bekerja, demi kemanusiaan, dan akan terus melayani rakyat. “Saya tidak mundur gara-gara itu. Saya tetap lakukan yang terbaik. Bagi saya, itulah risiko sebagai pejabat publik,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.