Dark/Light Mode

Bansos Bukan Satu-satunya Cara Atasi Kemiskinan

Muhadjir: Saya Kaget, Ada Warga Yang Miskin Ekstrem

Jumat, 26 Agustus 2022 07:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi kawasan kemiskinan ekstrem di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (24/8/2022). (Foto: Humas Kemenko PMK)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi kawasan kemiskinan ekstrem di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (24/8/2022). (Foto: Humas Kemenko PMK)

 Sebelumnya 
Muhadjir meminta Pemerintah Kota Malang menyiapkan lahan lebih layak untuk warga Tanjungrejo. Juga, mengusahakan sekolah bisa lebih dekat dengan Kelurahan Tanjungrejo.

Saat berkeliling, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini menyempatkan berkunjung ke rumah warga bernama Idah Warsini (40) yang telah graduasi dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH), dan beralih menjadi penjual kue.

Dia mengapresiasi keputusan Idah lulus dari PKH, dan berhasil mengembangkan ekonomi untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang belum menerimanya.

Baca juga : Beradaptasi Dengan Perubahan Iklim Untuk Antisipasi Eksesnya

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem berkurang satu persen tiap tahun hingga 2024.

“Saya minta kita fokus menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem minimal 1 poin persentase setiap tahun, mulai tahun ini,” ujar Ma’ruf saat Rapat membahas Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Amin di Istana Wapres Jakarta, awal bulan ini.

Ma’ruf yang juga Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menerangkan, Pemerintah sudah memiliki tiga instrumen kebijakan untuk menangani kemiskinan ekstrem.

Baca juga : IFG Serahkan Santunan Jaminan Kematian Ke Ahli Waris Pekerja Rentan

Pertama, penetapan wilayah prioritas penghapusan kemiskinan ekstrem untuk periode 2022, 2023 dan 2024 yaitu di 212 kabupaten/kota prioritas pada 2022 dan dilanjutkan untuk seluruh kabupaten/kota untuk 2023 dan 2024.

Kedua, Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), dan Ketiga adalah pelaksanaan pedoman umum percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang akan segera ditetapkan.

Merujuk pada data BPS, tingkat kemiskinan ekstrem pada 2021 adalah 4 persen. Presiden Jokowi menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa mencapai 0 persen pada 2024.

Baca juga : Bebaskan Sumbawa Dari Rabies, Kementan Kukuhkan Kader Siaga

Dengan berbagai instrumen kebijakan yang telah ditetapkan, maka Pemerintah berharap, target penurunan kemiskinan ekstrem bisa tercapai. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.