Dark/Light Mode

Krisis Ekonomi Global Di Depan Mata

Triliunan Dana APBD Kok Masih Ngendap

Selasa, 24 Januari 2023 07:50 WIB
Sekretaris Ditjen Bina Keuangan Daerah Ke­menterian Dalam Negeri Horas Maurits. (Foto: Kemendagri)
Sekretaris Ditjen Bina Keuangan Daerah Ke­menterian Dalam Negeri Horas Maurits. (Foto: Kemendagri)

 Sebelumnya 
Ia sepakat dengan prediksi bahwa Indonesia diproyeksikan tetap mengalami pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi global yang mengalami penurunan.

Namun, Pemerintah Daerah tetap diminta waspada. Karena tidak menutup kemungkinan jika tidak ada upaya antisipasi maka dampak penurunan ekonomi di berbagai negara akan merembet ke Tanah Air.

“Sekarang diharapkan bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun ini dengan menekan ataupun meningkatkan konsumsi rumah tangga yang signifikan bahkan nanti terjaga inflasinya,” tuturnya.

Horas mengakui, secara teori, pemanfaatan dana APBD untuk menekan inflasi memang mudah. Berbeda dengan prakteknya.

Baca juga : Jokowi: Kita Harus Kerja Keras

Dia berharap program-pro­gram dari Pemerintah pusat maupun daerah bisa mendorong perbaikan-perbaikan di daerah. Termasuk stimulus untuk men­danai berbagai program pengua­tan masyarakat seperti Bansos.

“Kami juga sudah meminta daerah untuk mempersiapkan yang namanya tim pengen­dali inflasi di daerah untuk bisa bekerja secara optimal terkoor­dinasi dengan melibatkan semua unsur stakeholder termasuk Ke­polisian ataupun Bulog di daerah dan dinas-dinas terkait lainnya,” papar Horas.

Dia mengungkapkan, Pemerintah Pusat sudah memberikan arahan serta upaya-upaya dalam menjaga ekonomi di desa agar tetap berputar.

Sekarang tinggal bagaimana daerah melakukan upaya miti­gasinya. Langkah-langkah miti­gasi yang utama adalah mengop­timalkan APBD.

Baca juga : Survei Dewas, Integritas Pimpinan Dan Pegawai KPK Raih Nilai 95,7

“Karena APBD sangat diharapkan bisa mendorong pro­gram-program yang mening­katkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mengendalikan inflasi,” tuturnya.

Di samping itu Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indo­nesia provinsi terus konsisten mengumumkan angka inflasi hingga ke kabupaten kota.

“Isu pengendalian inflasi harus dijadikan sebagai isu prioritas dan sinergi semua stakeholder seperti saat penanganan pandemi Covid-19,” ucap Horas.

Menurutnya, yang tak kalah penting dalam pengendalian in­flasi adalah menumbuhkan rasa optimisme masyarakat.

Baca juga : Hadapi Tantangan Ekonomi Global Di 2023, Ini Tips Berinvestasi Untuk Pebisnis

Tidak membuat masyarakat panik di tengah kondisi global yang bergejolak adalah bagian dari pengendalian inflasi.

Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan sosialisasi di tengah masyarakat yang anggarannya sudah direncanakan dari dana APBD.

Sedangkan langkah riil pengendalian inflasi dari dana APBD bisa dengan mendorong program pertanian. Seperti, gerakan ta­nam pangan cepat panen yang dilakukan oleh petani bersama masyarakat setempat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.