Dark/Light Mode

9 Juta Lahan Belum Bayar

Luhut Kejar Pajak Sawit

Rabu, 10 Mei 2023 07:50 WIB
Menteri Koor­dinator (Menko) Bidang Ke­maritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Instagram luhut.pandjaitan)
Menteri Koor­dinator (Menko) Bidang Ke­maritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Instagram luhut.pandjaitan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengincar setoran pajak dari industri sawit. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku geram, lantaran ada 9 juta hektare (ha) lahan sawit di Indonesia tidak membayar pajak.

Hal ini terungkap dari audit yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap hasil laporan Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDKS).

Luhut merinci, dari audit itu, izin lahan kelapa sawit di Indo­nesia ada 20,4 juta ha. Sementara yang tertanam sawit itu 16,8 juta ha.

Baca juga : Fokus Penugasan, Kanwil BPN Sumatera Barat Kejar Target PTSL dan PSN

“Dari 16,8 juta ha itu, ternyata tidak semuanya membayar pa­jak. Hanya 7,3 juta ha yang bayar pajak. Sekarang kita kejar itu,” tegas Luhut dalam seminar yang digelar Ikatan Alumni ITB di Jakarta, kemarin.

Ketua Pengarah Satgas Tata Kelola Industri Sawit itu mengaku sudah melaporkan hal tersebut ke Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Luhut mengusulkan agar penarikan pajak perusahaan sawit dilakukan dengan cara sederhana. Misalnya, dengan menggunakan cara militer.

Baca juga : Tindak Tegas!

Cara militer yang dimaksud Luhut, yaitu memberikan penalti terhadap pengemplang pajak ke­lapa sawit daripada menempuh jalur hukum.

“Saya bilang ke Presiden Jokowi, nggak usah dibawa ke legal, penalti saja karena ini melanggar aturan. Jadi, perusahaan sawit kena penalti, diten­tukan oleh Kementerian Ling­kungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berapa nilai penalti­nya,” jelasnya.

Jika tetap nggak dibayar, kata Luhut, maka lahan sawit terse­but bisa diambil Pemerintah untuk dikelola BUMN Perke­bunan Nusantara PTPN.

Baca juga : Pengusaha Mau Mogok Jual Migor

“Kalau dibawa ke pengadi­lan, nanti seperti BLBI, 23 ta­hun nggak selesai. Ada pengadilan macam-macam sampai langit ke tujuh. Jadi, sederhana saja kita buat. Sepanjang nggak ada kepentingan politik,” ucapnya.

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan, seretnya peneri­maan pajak di sektor perkebunan sawit tidak lepas dari banyaknya lahan kelolaan dimiliki petani kecil.

Menurutnya, para petani kecil memang umumnya tidak atau belum bayar pajak
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.