Dark/Light Mode

Luncurkan KKBC Masuk Desa, BP Jamsostek Targetkan 12,5 Juta Pekerja Informal

Kamis, 6 Juli 2023 14:52 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) baru saja meluncurkan program Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC) Masuk Desa.

Targetnya, 12,5 juta pekerja formal mendaftar hingga 2026. Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, program KKBC Masuk Desa dikhususkan untuk menjaring pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) agar menjadi anggota kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Di antaranya nelayan, petani, pekerja bangunan, ojek online, dan lainnya.

"Ini bagian tugas kita bagaimana kita menjangkau mereka bukan penerima upah. Segmen ini faktanya mereka ada di ekosistem desa dan ini sejalan dengan amanat presiden bahwa kita membangun dari paling luar yaitu desa dan kecamatan," terangnya saat Launching Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa di Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis (6/7).

Baca juga : STT GDC Resmi Luncurkan Pusat Data STT Jakarta 1 Di Indonesia

Anggoro bilang, sampai saat ini pekerja informal yang sudah terdaftar baru 6,5 juta pekerja.

Dengan program KKBC Masuk Desa, diharapkan jumlah kepesertaan meningkat 12,5 juta atau naik hampir 100 persen pada 2026.

"Tahun ini coverage 12 persen dari pekerja, targetnya 25 persen dari target kepesertaan sekarang 36 juta dari 70 juta. Bicara persentase 100 juta dari itu 50 juta, sekitar 12,5 juta. Pekerja informal, tahun ini 6,5 juta informal sudah terdaftar, tagetnya penambahannya menjadi 12,5 juta, tahun ini, targetnya sampai 2026," bebernya. 

Namanya saja program yang menyasar pekerja informal, iurannya pun tak akan membebani dompet, yakni hanya Rp 36.800 per bulan.

Baca juga : Peluncuran 58 Judul Buku Lemhanas, Bamsoet Ingatkan Ancaman Perang G-V

Rinciannya, Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 10 ribu, Jaminan Hari Tua Rp 20 ribu, dan Jaminan Kematian Rp 6.800.

Dengan iuran tersebut, pekerja akan mendapatkan perlindungan. Sebut saja jika terjadi kecelakaan kerja hingga uang pensiun yang bermanfaat untuk hari tua dan anak-anaknya.

"Mereka akan mendapat perlindungan karena mereka bekerja bukan hanya tanggung jawab mereka, tanggung jawab untuk anaknya. Jika terjadi risiko biaya pengobatan bisa ditanggung, anaknya tetap sekolah. Mereka bekerja bukan untuk hari ini saja, tetapi untuk ke depan dan anaknya," kata Anggoro.

Untuk mengejar target 12,5 juta, BP Jamsostek menyasar seluruh desa di Indonesia. Mengingat, pekerja BPU paling banyak terdapat di pedesaan.

Baca juga : BPJamsostek Jakarta Timur Bagikan Sembako Ke Buruh

Selain juga diperlukan edukasi agad pekerja BPU bersedia mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Yang penting setelah mendaftar mereka malanjutkan kepesertaannya. Banyak dari mereka mendaftar baru tiga bulan lalu berhenti kepesertaannya. Mungkin karena lupa," ungkap Anggoro.

Bagi para pekerja yang ingin mendaftar bisa mengunjungi kantor cabang di masing-masing daerah, pendaftaran di Service Point Office atau bank yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, Pendaftaran melalui website, dan pendaftaran melalui agen penggerak jaminan sosial Indonesia (Perisai).

Adapun dokumen yang harus disiapkan hanya Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan alamat email aktif.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.