Dark/Light Mode

Update Ibu Kota Negara

Urusan Perut Bukan Impor

Senin, 23 September 2019 12:23 WIB
Ilutrasi Ibu Kota baru. (Foto: Antara).
Ilutrasi Ibu Kota baru. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
“Pepaya apalagi, sudah tumbuh berkembang sejak lama. Kami cek langsung, jenis tanah regosol di sana sangat cocok untuk aneka sayuran dan buah-buahan. Ke depan, Ditjen Hortikultura bersama dinas dan instansi terkait akan mengembangkan dengan skala lebih besar agar nantinya kebutuhan dapat dipenuhi dari Kaltim sendiri,” ucap Anton. 

Baca juga : Pagi Ini, Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Sedunia

Kementan telah melakukan pemetaan wilayah mana saja yang berpotensi untuk pengembangan pertanian. Pemetaan untuk melihat kawasan yang subur dan cocok untuk budidaya. Anton menjelaskan, setidaknya perlu 2.600 hektare lahan untuk cabe dan 2.400 hektare untuk bawang merah di Kaltim. Untuk pengembangan itu, Kementan sudah menyiapkan anggaran. 

Baca juga : Update Ibu Kota Negara Baru: Air Bersih Dipasok dari Bendungan

Khusus untuk hortiluktura, di tahun anggaran 2020, Kementan menyiapkan dana pengembangan sebesar Rp 18,6 miliar. Kementan memprediksi, jumlah penduduk Kaltim akan melonjak seiring dengan perubahan status menjadi ibu kota negara. Anton memproyeksikan, migrasi penduduk ke Kaltim bakal mencapai 1,5 juta jiwa. 

Baca juga : Wujudkan Kesehatan Ibu dan Anak, PPI Terus Lakukan Penyuluhan

“Tentu kita harus atur sedemikian rupa agar kawasan produksi di sekitar ibu kota berproduksi secara kontinu. Kita optimalkan dulu lahan dan SDM yang ada di Kaltim. Bisa saja pengembangannya nanti melebar ke provinsi sekitarnya, namun harus tetap terencana dan terkendali,” terangnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.