Dark/Light Mode

Supaya Perpindahan ASN Ke IKN Berjalan Mulus

Jokowi Siapkan 3 Bonus

Rabu, 4 Oktober 2023 07:20 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta, Selasa (3/10/2023). Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyatakan anggota Korpri yang berjumlah 4,4 juta orang merupakan kekuatan besar penentu kemajuan bangsa. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc)
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta, Selasa (3/10/2023). Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyatakan anggota Korpri yang berjumlah 4,4 juta orang merupakan kekuatan besar penentu kemajuan bangsa. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menyiapkan bonus bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mau pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bonus itu diberikan agar proses perpindahan ASN ke Ibu Kota baru berjalan mulus.

Presiden Jokowi membe­berkan bonus pertama yang dijanjikan, yakni rumah dinas tapak dan apartemen untuk para ASN yang wajib mutasi tugas.

Kedua, memberikan biaya pin­dahan ke IKN untuk pasangan suami istri beserta anak mereka. Ketiga, tunjangan kemahalan.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Jokowi Hadirkan Kereta Cepat Whoosh

Tunjangan kemahalan meru­pakan insentif yang diberikan kepada ASN sesuai tingkat ke­mahalan yang berlaku di dae­rahnya masing-masing.

“Ini masa depan baru dan sudah disiapkan insentif. Kalau nggak ada ini, alot pasti,” kata Jokowi pada Pembukaan Rakor­nas Korpri, di Jakarta, kemarin.

Eks Wali Kota Solo ini mengatakan, misi untuk mengangkut ASN dari sejumlah daerah, khu­susnya dari Pulau Jawa ke IKN merupakan langkah mendesak untuk mewujudkan pemerataan ekonomi nasional.

Baca juga : Jaringan 5G Terus Diperluas, Kominfo Siapkan Insentif

Dia mengungkapkan, laju pertumbuhan ekonomi dan per­putaran uang di Indonesia saat ini terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pulau Jawa sudah dihuni oleh 56 persen penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai 280 juta jiwa. Artinya, 150 juta penduduk Indonesia berada di Jawa.

Daya dukung Pulau Jawa juga sudah tidak kuat. 150-an juta jiwa hidup di Jawa, Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi 58 persen itu ada di Jawa.

Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, perlu adanya pemerataan, sehingga menjadi Indonesia sentris bukan Jawa sentris.

Baca juga : Jokowi: Di Jakarta Banyak Yang Batuk

“Perlu pemerataan, apalagi Jakarta. Jadi, perlu digeser agar Indonesia Sentris, pindah ke Ka­limantan Timur, ke IKN. Untuk memulainya di sana, perlu yang namanya ASN pindah,” ujarnya.

Dia mengakui, ada pihak yang tak sepakat untuk pindah ke IKN. Jokowi mengaku mendengar sendiri alasan yang pro dan kontra tersebut.

“Memang butuh jiwa pionir. Dulu ditempatkan luar Jawa kan biasa saja, sekarang kok jadi agak rumit, kelihatannya agak rumit gitu. Tapi kalau nanti su­dah ditunjuk Bapak Ibu pindah, moga-moga semua selesai,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.