Dark/Light Mode

Menteri PUPR Tinjau Water Drainage Giant Tunnel Kota Lisabon

Rabu, 14 Februari 2024 21:17 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Dubes RI Lisabon Rudy Alfonso bertemu President of the Board of Directors of APDA Rui Gondinho. (Foto: Ist)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Dubes RI Lisabon Rudy Alfonso bertemu President of the Board of Directors of APDA Rui Gondinho. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono lakukan kunjungan kerja ke Portugal pada 7-9 Februari 2024. Dalam kunjungan ini, Basuki bertemu dengan beberapa mitra yang bergerak di bidang pembangungan dan pengolahan infrastruktur perairan. 

Turut dalam delegasi tersebut Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR, Kepala Biro Hukum Kementerian PUPR beserta tim dan pelaku usaha di bidang infrastruktur.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Basuki mengundang para kepala negara/pejabat tinggi di kawasan untuk hadir dan berpartisipasi pada penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10, tanggal 18-25 Mei 2024 di Bali.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan Basuki selama di Portugal, antara lain bertemu dengan Portuguese Water Distribution and Drainage Association (Associação Portuguesa de Distribuição e Drenagem de Águas/APDA), Aguas de Portugal, kunjungan ke Lisabon Drainage Giant Tunnel, dan kunjungan ke pusat pengolahan dan distribusi air di Vale de Pedra.

Dalam pertemuan dengan APDA, delegasi PUPR yang juga didampingi oleh Dubes RI Lisabon, Rudy Alfonso dan staf, diterima oleh President APDA, Rui Godinho dan Vice President, Henrique Salgado Zenha. Rui Godinho merupakan anggota Board of Governors World Water Council (WWC) periode 2023-2025. 

Baca juga : Tinjau Banjir Di Muratara, PJ Gubernur Sumsel Imbau Masyarakat Jaga Lingkungan

Dalam pertemuan itu, Basuki menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Portugal dan APDA atas dukungannya terhadap Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke-10. APDA merupakan organisasi nirlaba yang merepresentasikan kepentingan seluruh perusahaan penyedia jasa air dan pengolahan air limbah di Portugal. 

Sejak 1988, APDA menjadi perwakilan Portugal dalam organisasi EUREAU (European Federation of National Association of Water and Wastewater Services). Pada kesempatan tersebut, Rui Godinho menyampaikan konfirmasi kehadiran APDA pada WWF ke-10 di Bali.

Seusai pertemuan dengan APDA, Basuki mengunjungi Terowongan Drainase Raksasa Lisabon (Lisbon Drainage Giant Tunnel) yang menjadi proyek besar menanggulangi banjir di kota Lisabon yang memiliki kontur tanah berbukit-bukit. Dalam kunjungan lapangan ini, delegasi diterima oleh Filipa Roseta (Anggota Dewan Eksekutif Kota Lisabon yang menangani masalah perumahan, pembangunan kota dan berbagai kebijakan terkait kota Lisabon), José Silva Ferreira beserta tim teknis. 

Kebijakan Pemerintah Kota Lisabon untuk membangun proyek ini dilakukan setelah terjadinya banjir di sejumlah titik rawan di kota Lisabon, khususnya di akhir Desember 2022 pada saat Kota Lisabon diterjang banjir besar yang merupakan siklus 40 tahunan dan menewaskan satu orang warga, menghanyutkan mobil, merendam rumah-rumah dan beberapa underpass, sehingga operasional sejumlah stasiun kereta api dalam kota terpaksa dihentikan. 

Terowongan drainase raksasa ini berdiameter 5,5 meter dengan kedalaman 30-40 meter di bawah permukaan tanah. Total panjang terowongan sekitar 6 km, yang terdiri dari dua rute, yaitu Monsanto-Santa Apolónia sepanjang 5 km dan Chelas-Beato sepanjang 1 km untuk dibuang langsung ke Sungai Tagus. Air yang terkumpul juga akan diolah menjadi recycled water yang dapat digunakan untuk membersihkan trotoar, irigasi, pemadam kebakaran, dan sebagainya, sehingga di dalam terowongan tersebut dilengkapi juga sistem pengolahan air limbah. Basuki menyampaikan, Indonesia juga memiliki terowongan serupa yakni Sodetan Ciliwung, dengan ukuran 1,2 km yang dibangun sebagai upaya pengendalian banjir Jakarta di bagian hilir.

Baca juga : Menteri Hadi Dorong Pekalongan Jadi Kabupaten Dan Kota Lengkap Sertipikasi Tanah

Di hari terakhir kunjungan kerja ke Portugal, Basuki melakukan pertemuan dengan Águas de Portugal (AdP) yang merupakan perusahaan publik miliki pemerintah, dengan total 3742 karyawan, sekaligus melihat langsung pusat pengolahan dan distribusi air yang dikelola Adp di Vale de Pedra. Delegasi diterima oleh Vice President AdP, José Sardinha dan President AdP Internacional, Carla Correia. 

Dijelaskan oleh VP AdP, dana untuk pembangungan infrastruktur, pengelolaan, operasional dan pemeliharaan pusat-pusat pengolahan dan distribuasi air tersebut sepenuhnya dilakukan oleh AdP, tidak menggunakan dana dari pemerintah. Hal ini untuk menjamin kualitas layanan yang diberikan AdP kepada pelanggan. Posisi President AdP juga dipilih langsung oleh shareholder.

AdP membangun dan mengelola infrastruktur pengolahan air bekerjasama dengan sejumlah pemerintah daerah, baik yang memiliki jumlah populasi tinggi maupun rendah, salah satunya adalah di kota Algarve, yang meskipun memiliki populasi cukup kecil namun menjadi destinasi wisata utama Portugal dan banyak dikunjungi wisatawan asing. 

Dengan total populasi sekitar 10 juta jiwa, Portugal pada tahun 2023 menerima kunjungan wisatawan asing sebanyak lebih dari 30 juta. Hal ini yang menyebabkan kebutuhan akan pasokan air bersih dengan standar Uni Eropa di Portugal sangat tinggi.

Untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas perusahaan, pada tahun 1993 AdP melakukan reformasi perusahaan (institutional reform), yang antara lain ditandai dengan pengembangan infrastruktur, peningkatan investasi, dan penambahan tenaga ahli. Refomasi tersebut membuahkan hasil positif, dimana saat ini AdP memiliki pelanggan hingga 99 persen (sekitar 8-9 juta jiwa) dari populasi Portugal. AdP setiap tahun juga mencatat profit yang selanjutnya disetorkan kepada pemerintah. Pada tahun 2023 tercatat profit sebesar 100 miliar Euro.

Baca juga : Kemenperin Garap Standar Baterai Motor Listrik

AdP menerapkan sejumlah teknologi dalam proyek infrastruktur, yakni Smart Water 4 Energy (SW4E) yang merupakan sebuah smart system untuk mengontrol efisiensi penggunaan energi di Fasilitas Pengolahan Limbah Air (Waste Water Treatment Plant/WWTP). Watt Water merupakan perangkat lunak untuk mendukung manajemen dan operasional air. 

Aplikasi ini memungkinkan dilakukannya integrasi data dalam pemantauan variabel yang terkait pengaturan energi, sehingga berkontribusi pada optimalisasi operasional dan efisiensi energi. Software infrastruktur air lainnya yang diadopsi oleh AdP Internacional antara lain AQUAmatrix (sistem penagihan) dan AQUAfield (sistem pengawasan jaringan sanitasi).

“Saya bersyukur bisa bertemu dan mendengarkan penjelasan mengenai reformasi perusahaan yang dilakukan AdP serta sistem pembangunan, pengelolaan dan operasional yang dilakukan karena cukup berbeda dengan apa yang dilakukan di Indonesia dan bisa menjadi opsi untuk bisa ditiru Indonesia”, kata Basuki di akhir pertemuan tersebut.

AdP Internacional menyasar proyek-proyek distribusi air dan sanitasi global, khususnya di negara-negara Community of Portuguese Language Countries (CPLP), di antaranya Angola, Brazil, Mozambik, dan Timor Leste. Di Indonesia, AdP Internacional memiliki proyek peningkatan akses air bersih dan infrastruktur kebutuhan dasar di Kecamatan Titehena dan Demong Pagong, Flores Timur.

Menurut rencana, Kementerian PUPR akan melakukan kerjasama dengan APDA dan AdP yang nantinya dituangkan dalam MoU terkait bidang infrastruktur perairan. Menteri Basuki juga mengundang jajaran AdP untuk menjadi pembicara pada salah satu sesi WWF ke-10 di Bali untuk menjelaskan mengenai reformasi perusahaan yang dilakukan AdP dan hasil positif yang diperoleh.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.