Dark/Light Mode

Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Sosialisasi FOLU Net Sink 2030 Di Yogyakarta

Rabu, 22 Mei 2024 15:40 WIB
Sosialisasi Indonesias FOLU Net Sink 2030 di Yogyakarta. (Foto: Ist)
Sosialisasi Indonesias FOLU Net Sink 2030 di Yogyakarta. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melaksanakan Sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di tingkat Sub Nasional. Kali ini, sosialisasi dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin (20/5/2024) lalu.

Sosialisasi ini dihadiri oleh pejabat pemerintah pusat dan daerah, akademisi, LSM, dan tokoh masyarakat.

Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Novia Widyaningtyas menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin mendesak. "Indonesia telah menyatakan komitmennya kepada dunia internasional untuk mengendalikan perubahan iklim sejak Paris Agreement, dan melalui program Indonesia's FOLU Net Sink 2030, kita berupaya mencapai tingkat emisi GRK -140 juta ton CO2e pada tahun 2030," ujarnya.

Baca juga : Dugaan Korupsi Kelengkapan Rumah Dinas, KPK Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar

Agenda Indonesia's FOLU Net Sink 2030 menggunakan empat strategi utama yaitu: pertama, pencegahan deforestasi; kedua, konservasi dan pengelolaan hutan lestari; ketiga, perlindungan dan restorasi lahan gambut; serta keempat, peningkatan serapan karbon.

Fokus utama FOLU Net Sink 2030 ini adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan sektor kehutanan dan penggunaan lahan memegang peranan penting, berkontribusi sebesar 25,4 persen terhadap target nasional.

Khusus untuk wilayah Jawa, program ini disusun dengan memperhatikan karakteristik spesifik wilayah tersebut, seperti daya dukung dan daya tampung air, serta luasan lahan kritis. Yogyakarta dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan tutupan lahan hutan yang minim, menjadi fokus utama dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Baca juga : PTPN III Dan Pertamina NRE Sepakati Komersialisasi Kredit Karbon

KLHK bekerja sama dengan tim pakar dari berbagai universitas, termasuk UGM, IPB, Universitas Brawijaya, dan ITB, menyusun rencana operasional yang detail dan dapat diterapkan secara efektif.

Terdapat tujuh Rencana Operasional (RO) di Region Jawa dan enam RO yang dapat diterapkan di Yogyakarta yang terdiri dari RO1 pencegahan laju deforestasi pada lahan mineral, RO4 Pembangunan Hutan Tanaman, RO7 Peningkatan Cadangan Karbon dengan Rotasi, RO8 Peningkatan Cadangan Karbon Non Rotasi, RO11 Perlindungan Konservasi Keanekaragaman Hayati dan RO12 Pengelolaan Mangrove. Rincian RO tersebut akan segera detailkan pada Workshop I penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional Provinsi DIY. 

Novia juga menerangkan, dukungan internasional yang terus mengalir, menunjukkan keseriusan dunia dalam menangani isu perubahan iklim dan melihat potensi Indonesia dalam kontribusinya pada pengendalian perubahan iklim global. "Saat ini dukungan internasional terhadap implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 terus mengalir terutama terkait kontribusi pendanaan," ungkap Novia.

Baca juga : Agincourt Resources Gelar Lomba Karya Jurnalistik 2024, Ini Syaratnya

Novia menyatakan, keunggulan komparatif sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, best practices dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan dan kerja kolaborasi berbagai pihak serta dukungan kerja sama internasional adalah kunci utama keberhasilan Indonesia untuk mencapai target net sink di tahun 2030.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.