Dark/Light Mode

BNN Masuk Pinggiran

Duh, Desa Mulai Diserbu Narkoba

Jumat, 22 Februari 2019 06:39 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo (tengah) mengkhawatirkan pemuda desa kena narkoba. (Foto : kemendes PDTT)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo (tengah) mengkhawatirkan pemuda desa kena narkoba. (Foto : kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan kerja sama dengan Badan Nasional Narkoba (BNN), guna menangkal masuknya narkoba ke desa- desa. Jika, pemuda diracuni narkoba, maka program pemerintah untuk membangun dari Indonesia dari pinggiran akan sia-sia.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi saat Rapat Kerja Teknis Bidang Pelatihan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Se-Wilayah Kalimantan Tahun 2019 di Banjarmasin.

Menurutnya, pemuda merupakan ujung tombak keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Karena itu, pemerintah fokus untuk membekali dan melatih pemuda-pemuda di desa supaya aktif memberantas narkoba.

Baca juga : Bea Masuk Etanol Pakistan 0%: Demokrat Nolak, PAN Setuju

Anwar bilang, pelatihan diberikan dalam rangka menindaklanjuti nota kesepahaman bersama dengan perjanjian kerja bersama antara Kemendes PDTT dan BNN untuk mewujudkan Desa Bersinar alias bersih dari narkoba. “Ini adalah salah satu langkah yang sangat taktis. Kalau kita membuat proteksi untuk penyebaran narkoba, proteksi yang paling efektif adalah di tingkat perdesaan,” kata Anwar.

Menurut dia, perdesaan tidak boleh diintervensi oleh narkoba. Dengan penguatan modal sosial yang ada di perdesaan harusnya mampu menanggulangi serta mampu membersihkan seluruh potensi yang menyebabkan pengaruh dari luar untuk membawa narkoba ke desa. Sebab itu, pelatihan penting dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman.

Anwar melanjutkan, dana desa juga bisa digunakan untuk pencegahan narkoba melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. “PDTT menginginkan desa- desa sebagai benteng pertahanan yang efektif, sehingga tidak masuk narkoba dan radikalisme,” jelasnya.

Baca juga : Beranjak Dewasa, Berani Tampil Terbuka

Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balilatfo) Kemendes PDTT Jajang Abdullah menyatakan, pelatihan tersebut akan diikuti oleh 15.986 orang yang didominasi oleh pemuda dari seluruh BLM di Indonesia.

“Tahun ini PDTT akan melatih sebanyak 15.986 orang seluruh balai yang ada di Indonesia. Banjarmasin sendiri tahun ini akan melatih sebanyak 1680 peserta, itu yang terbagi dalam beberapa jenis pelatihan, ada 40 angkatan di tahun 2019,” kata Jajang.

Ia berharap tindaklanjut dari peserta pelatihan ini tergerak hatinya karena merasa tanggung jawab menjadi penggiat dan bisa melaksanakan program Desa Bersinar. Sementara, Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Dunan Ismail mengatakan, Balai Latihan ini akan dioptimalkan manfaatnya dalam rangka melatih masyarakat desa. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.