Dark/Light Mode

Lowongan Pekerjaan Makin Sulit Dicari

Dampak Pandemi, Angka Pengangguran Tahun Ini Membengkak

Jumat, 6 November 2020 06:41 WIB
Kepala BPS, Suhariyanto
Kepala BPS, Suhariyanto

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan jumlah pengangguran tahun ini membengkak akibat menurunnya lowongan pekerjaan di masa pandemi Covid-19. 

Jumlah pengangguran mencapai 9,77 juta orang pada Agustus 2020. Ledakan angka pengangguran tak hanya terjadi di perkotaan, tapi juga di perdesaan. 

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, jumlah pengangguran paling banyak berasal dari lulusan atau tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebab, jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan. 

Baca juga : Jaksa Sebut Ada Aliran Dana Rp 178 M Ke Pemberi Proyek

“Di tengah pandemi, jumlah lowongan kerja menurun,” kata Suhariyanto dalam video conference di Jakarta, kemarin. 

Suharyanto menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan SMK sebesar 13,55 persen. Sementara yang paling rendah merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) yaitu 3,61 persen. 

Sisanya, seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 6,46 persen, Sekolah Menengah Atas (SMA) 9,86 persen. 

Baca juga : Dunia Tak Pernah Damai, Jika Kebebasan Didewakan Dan Toleransi Diabaikan

Kemudian untuk lulusan diploma I-III sebesar 8,08 persen dan untuk lulusan universitas atau strata satu sebesar 7,35 persen. Dengan angka pengangguran yang tembus 9,77 juta orang, maka TPT menjadi 7,07 persen atau naik dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 5,23 persen. 

Jika ditilik berdasarkan tempat tinggalnya, pengangguran terbuka di perkotaan meningkat 8,98 persen dan perdesaan naik 4,71 persen. 

Sedangkan menurut jenis kelamin, TPT laki-laki sebesar 7,46 persen atau lebih tinggi dibandingkan TPT perempuan sebesar 6,46 persen. Dibandingkan Agustus 2019, TPT laki-laki naik 2,13 persen dan perempuan naik 1,24 persen. 

Baca juga : Kembangin Usaha Di Masa Pandemi, KKP Dorong Generasi Milenial

Selanjutnya, pengangguran terbuka jika dilihat menurut kelompok umur, menurut Suhariyanto, penduduk kelompok usia muda dari 12-24 tahun merupakan yang paling tinggi yaitu 20,46 persen. 

Sementara kelompok lanjut usia (lansia) yaitu 60 tahun ke atas merupakan yang paling rendah 1,70 persen. Sementara TPT kelompok usia 25-59 tahun meningkat 5,04 persen. [QAR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.