Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Jam 10 Pagi Ini, Jenazah Artidjo Dikebumikan Di Komplek Pemakaman UII Yogyakarta
- PPKM Mikro Di Jakarta Mulai Hari Ini, Headway MRT Jadi 10 Menit
- Berlaku Hari Ini, Ini Daftar Mobil Yang Dapat Diskon PPnBM
- Gibran Jadi Walkot, PDIP Ajak Karang Taruna Bumikan Pancasila Di Era Milenial
- Putra Mendiang Ventje Rumangkang Tolak KLB Ilegal Partai Demokrat

RM.id Rakyat Merdeka - Pasca ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (BGS) langsung tancap gas tangani Covid-19. 100 juta vaksin dia borong untuk mencegah penyebaran virus asal Wuhan, China itu. Gebrakan Menkes baru menjanjikan juga ya.
Pembelian 100 juta vaksin itu disampaikan BGS saat konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, usai menyaksikan penandatanganan peningkatan supply commitment letter vaksin antara Novavax dengan Indo Farma dan Astra Zeneca dengan Bio Farma, kemarin.
Berita Terkait : BPOM: Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac Masuki Tahap Penyelesaian
BGS mengatakan, pemerintah sudah mengamankan 100 juta dosis vaksin dari Astrazeneca dan Novovax. “Pembelian dua vaksin dari perusahaan Kanada dan Inggris ini memberikan variasi yang cukup untuk rakyat Indonesia, atas produk vaksin yang nanti bisa kita gunakan,” ujarnya.
Menurut dia, pemerintah akan membeli 426 juta dosis vaksin Covid-19 dari empat produsen; Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, dan Novovax. Rinciannya, 100 juta dosis dari Sinovac China, 100 juta dosis dari Novavax Kanada, 100 juta dosis dari AstraZeneca Inggris, dan 100 juta dosis dari perusahaan gabungan Jerman-Amerika Serikat Pfizer.
Berita Terkait : Menteri BGS Sampaikan Duka Mendalam Kematian Nakes Saat Menangani Covid-19
Menurut dia, Indonesia perlu melakukan vaksinasi terhadap 181 juta orang demi mencapai herd immunity. Setiap orang diberikan dua dosis vaksin, sehingga 426 juta dosis yang dibeli.
“Dengan memperhitungkan satu orang dua dosis vaksin, dan memperhitungkan guide line dari WHO bahwa kita mempersiapkan 15 persen untuk cadangan, maka total vaksin yang dibutuhkan adalah sekitar 426 juta dosis,” kata Budi.
Berita Terkait : Zona Merah Naik Terus, Keterisian Rumah Sakit Tinggi
BGS juga menyebut Indonesia kemungkinan mendapat sekitar 16 juta dosis dari Gavi. Namun, rencana itu belum mencapai kata final hingga saat ini. “Diharapkan vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia, dan kita bisa segera melakukan penyuntikan 181 juta orang,” paparnya.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya