Dark/Light Mode

Yang Sakit Tembus 1 Juta

Kapasitas RS Kritis

Kamis, 28 Januari 2021 06:20 WIB
Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/wsj)
Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/wsj)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air sudah menembus angka 1 juta. Kapasitas rumah sakit juga sudah berada di titik kritis. Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tidak pesimis dan kecil hati.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Prof dr Abdul Kadir, PhD, Sp THT-KL(K) MARS membeberkan, libur Natal dan Tahun Baru ditengarai menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air. Lonjakan kasus ini, menyebabkan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit kian menipis. Tingkat okupansinya kini sudah mencapai 70 hingga 75 persen.

“Kita berada pada titik kritis,” ujar Kadir dalam diskusi daring, kemarin.

Dia mengingatkan, jika kenaikan kasus tidak dibarengi peningkatan jumlah tempat tidur, akan banyak pasien yang tidak bisa mendapat pelayanan di rumah sakit. Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah telah menyediakan ratusan rumah sakit rujukan. Namun, karena kenaikan kasus tak terbendung, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengizinkan semua rumah sakit di Indonesia, termasuk swasta, untuk memberi layanan Covid-19.

Baca juga : Kasus Corona Tembus 1 Juta, Bamsoet Minta Pemerintah Jaga Kemampuan RS Rawat Pasien

“Hingga saat ini sudah tercatat sekitar 1.600 lebih rumah sakit yang sudah melaksanakan layanan Covid-19 ini,” jelasnya.

Total, ada 81 ribu tempat tidur di rumah sakit. Saat ini, sudah diisi 51 ribu pasien. Artinya, secara nasional ketersediaan tempat tidur itu masih ada. “Namun jika kita melihat kota ke kota, ini yang membuat kita sangat prihatin, khususnya pada kota yang berstatus zona merah,” ucap Kadir.

Salah satu kota zona merah dengan tingkat keterisian tempat tidur sebanyak 80 persen adalah DKI Jakarta. Di kota ini, banyak pasien yang tidak mendapatkan pelayanan Covid-19 di rumah sakit. Demikian juga di Yogyakarta dan Jawa Barat, meski keduanya masih berstatus zona kuning.

Terkait hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah memberikan instruksi untuk mengkonversi tempat tidur di rumah sakit, baik zona merah, kuning, maupun hijau dengan porsi yang berbeda-beda. Semua pihak untuk bekerjasama mencegah virus Corona menulari lebih banyak orang lagi. Kuncinya, disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mendukung vaksinasi.

Baca juga : Perbaikan Di Sektor Hulu Tentukan Kualitas Literasi Indonesia

“Kita tidak perlu pesimis dan tidak perlu berkecil hati,” imbaunya.

Budi meyakini, kolaborasi dan kerja sama semua pihak akan dapat menekan laju penularan virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China itu.

Hal senada disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat lebih masif melakukan upaya pencegahan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Dengan melakukan upaya pencegahan, masyarakat bisa memastikan fasilitas kesehatan yang ada cukup untuk merawat orang-orang yang sakit.

Baca juga : BGS: Covid Tembus Sejuta, Kita Harus Kerja Keras

“Solusi ini harus diikuti, karena fasilitas kesehatan tidak mungkin cukup, bila banyak penduduk Indonesia yang sakit,” ujar Wiku dalam konferensi pers, di Istana Negara, kemarin. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.