Dark/Light Mode

Analisa Pakar Epidemiologi Dr Syahrizal Syarif

Keganasan Virus Corona Tidak Akan Melemah Lho

Sabtu, 29 Mei 2021 07:20 WIB
Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Dr Syahrizal Syarif saat menjadi pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Rakyat Merdeka, Jumat (28/5/2021). (Foto: Dok. RM.id)
Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Dr Syahrizal Syarif saat menjadi pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Rakyat Merdeka, Jumat (28/5/2021). (Foto: Dok. RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Apakah keganasan Corona bisa jinak seperti flu Spanyol? Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Dr Syahrizal Syarif punya jawabannya. Menurut dia, Corona tidak akan melemah, virus sialan itu akan tetap ganas.

Hal itu diungkapkan Syahrizal saat menjadi pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Rakyat Merdeka, semalam. FGD yang berjudul “Jangan Abaikan Prokes, Efektifkah Vaksinasi Atasi Covid Varian Baru” dimoderatori wartawan senior Rakyat Merdeka, Kiki Iswara. Hadir juga jajaran redaksi.

Syahrial menjelaskan, flu Spanyol atau influenza dan Corona jauh berbeda. Menurut dia, influenza jauh lebih menular dibandingkan Corona. Tapi angka kematiannya kecil. “Masih lebih banyak angka kematian yang disebabkan flu musim dingin di berbagai negara,” terangnya.

Baca juga : Gagal Juara, Rashford : Kami Tak Akan Menyerah

Sedangkan Corona, tidak bisa dianggap remeh. Jumlah kematian akibat Corona tembus 2-3 persen. Artinya, jika ada 100 orang yang tertular, 3 orang bisa meninggal. “Angka itu tinggi sekali. Oleh sebab itu, kita betul-betul harus konsen dengan virus ini,” tegasnya.

Lalu apa yang bisa diperbuat untuk mengentaskan Corona? Kata Syahrial, saat ini dunia punya dua skema untuk menekan Corona: protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi.

Menurutnya, saat ini dunia tengah mengalami tren penurunan kasus Corona. Hal ini tidak lepas dari peran vaksin yang sudah disuntikkan 1,5 miliar dosis di seluruh dunia, dan 25 juta dosis untuk rakyat Indonesia.

Baca juga : Dukcapil Bantu Penanganan Virus Corona Dan Stunting

Padahal, sejak November 2020 muncul varian baru di sejumlah negara seperti di Inggris, Afrika, dan India. “Ini artinya vaksin bisa mengantisipasi varian baru,” bebernya.

Perlu dipahami, varian artinya berbeda dari virus aslinya. Pada dasarnya, seluruh virus punya dua sifat utama: drifting dan shifting. Drifting berarti si virus bisa melakukan replika pada salah satu komponennya. Hasilnya, virus itu lebih mudah beradaptasi.

Sedangkan shifting lebih berat. Karena virus bisa menjadi hybird, kawin antar virus. Contohnya virus Influenza H1N1 di Meksiko yang ditemukan kawain antara H1N1 dari manusia, burung, dan babi. Membuat virus jagi lebih ganas.

Baca juga : Si Corona Bisa Ikutan Pulkam Lho!

Berbeda dengan kasus Corona, varian baru dari Inggris, Afrika, dan India memang terbukti lebih cepat menular, tapi keganasannya tidak ikut-ikut bertambah hebat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.