Dark/Light Mode

KLHK Berduka Badak Muda Jawa Tewas

Rabu, 1 Mei 2019 12:20 WIB
Populasi badak jawa
Populasi badak jawa

RM.id  Rakyat Merdeka - Dunia konservasi berduka atas kematian badak Jawa muda jantan bernama Manggala di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Provinsi Banten pada 21 Maret 2019.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dipimpin Siti Nubaya ini mengaku, kematian Manggala itu menyebabkan populasi badak Jawa di TNUK kini menjadi 68 ekor.

"Dengan ditemukannya kematian badak Jawa pada 21 Maret 2019, maka populasi badak Jawa di TNUK pada tahun ini adalah 68 individu," demikian siaran pers KLHK, Selasa (30/4).

Menurut KLHK, badak Jawa di TNUK, kini terdiri atas 57 badak dewasa dan 11 anak. Dengan jenis kelamin 37 individu badak jantan dan 31 individu badak betina.

Baca juga : Terbuka Dan Legawa

KLHK pun telah melakukan berbagai upaya konservasi untuk menyelamatkan dan meningkatkan populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.

Adapun langkah-langkah penyelamatan, antara lain, monitoring kondisi populasi dan habitat secara periodik,  perlindungan badak jawa dari ancaman perburuan dan hama penyakit,  pembinaan habitat melalui penanaman jenis tumbuhan pakan dan pengendalian jenis invasif spesies,  pembangunan sanctuary sebagai area konservasi intensif,  pemetaan genetik,  pelibatan masyarakat dalam upaya konservasi badak jawa, dan  proses pembangunan second habitat untuk badak jawa.

Upaya konservasi yang telah dilakukan tersebut terbukti telah memberikan hasil dengan meningkatnya populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon pada tujuh tahun terakhir. 
 
Hasil monitoring badak Jawa pada  2012 ditemukan 51 individu, 2013 (58 individu), 2014 (57 individu), 2015 (63 individu), 2016 (67 individu), 2017 (67 individu), dan 2018 (69 individu). 

Peningkatan jumlah populasi badak Jawa memberi harapan besar bagi keberlangsungan hidup satwa langka dan endemik tersebut.

Baca juga : Bekas Caleg, Nggak Mau Di Tempat Kami

Tahun lalu, seekor badak Jawa lainnya bernama Samson juga ditemukan mati di Pantai Karang Ranjang, Kabupaten Pandeglang, yang termasuk dalam wilayah TNUK.

Dari hasil uji patologi, kematian badak jantan dewasa tersebut, diduga karena torsio usus (usus besar dan usus kecil terpuntir). Bakteri mikroflora usus kemudian melepaskan racun, yang menyebar ke seluruh tubuh dan merusak organ dalam badak.

Badak Jawa termasuk salah satu mamalia besar terlangka di dunia serta dilindungi undang-undang di Indonesia. International Union for Conservation of Nature (IUCN),telah mendeklarasikan statusnya sebagai Critically Endangered/CR).

Artinya, populasi badak Jawa di alam liar berada di ambang kepunahan. Saat ini, populasi badak Jawa terakhir diperkirakan sekitar 68 individu di alam liar, dengan dua kelahiran pada 2018.

Baca juga : KPU Dan Bawaslu Kudu Kawal Suara Rakyat

Proporsinya adalah 29 jantan dewasa, 24 betina dewasa, dan 15 badak muda. Dengan kematian terbaru ini, populasi badak Jawa di TNUK berkurang menjadi 67 individu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :