Dark/Light Mode

Mbah Harjo, Jemaah Haji Tertua, Berdoa untuk Keselamatan Indonesia di Depan Ka'bah

Senin, 27 Mei 2024 08:02 WIB
Mbah Harjo, jemaah haji tertua. (Foto: Sigit Kurniawan/MCH 2024)
Mbah Harjo, jemaah haji tertua. (Foto: Sigit Kurniawan/MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mbah Harjo, jemaah haji tertua Indonesia, merasakan hati yang tenang setelah melihat Ka'bah. Di depan Baitullah, Mbah Harjo berdoa untuk keselamatan Indonesia.

Veteran pejuang yang kini berusia 109 tahun ini tiba di Tanah Suci sejak 15 Mei lalu melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Kini, Mbah Harjo dan rombongan sudah berada di Makkah.

Tiba di Makkah, Mbah Harto melakukan umrah wajib dan melihat langsung Ka'bah di Masjidil Haram, Sabtu (25/5). Hal ini membuat hati Mbah Harjo tenang.

Baca juga : PPIH Imbau Jemaah Haji Gunakan Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

"Ayem, tenang atine wis tekan Mekah. (nyaman tenang hati bisa sampai Makkah)," ucapnya, dalam Bahasa Jawa.

Mbah Harjo melakukan ibadah umrah wajib didampingi anaknya, Sirmad (60), menantu, dan besannya. Semuanya tergabung dalam Kloter 19 Embarkasi Surabaya (SUB-19).

Saat di depan Kakbah, Mbah Harjo berdoa untuk keselamatan semua yang ada di Indonesia. "Doa untuk semua keselamatan. Untuk negara, yang ada bendera merah putihnya," ucapnya.

Baca juga : Jemaah Haji Dapat Makan 27 Kali di Madinah dan 84 di Makkah

Ia berharap terus diberikan kesehatan selama di Tanah Suci hingga nanti pulang ke Tanah Air.

Selama di Tanah Suci, Mbah Harjo sangat mandiri. Meski usianya sudah sangat sepuh, Mbah Harjo nyaris tak memerlukan bantuan banyak saat menjalankan aktivitas sehari-sehari.

"Mbahkung itu apa-apa sendiri. Mandi, ganti baju, makan nggak banyak dibantu. Makan apa adanya, nerimo," kata Sirmad, anak kedua Mbah Harjo.

Baca juga : Viral Ayah Ojak Damprat Jemaah Haji Asal Malaysia Karena Hina Indonesia Miskin

Mbah Harjo mengaku tak ingin mewah dan berlebihan saat makan. Ia hanya perlu makan nasi dengan lauk sederhana yaitu tahu dan tempe ditambah sayur.

"Kalau daging aku emoh (tak mau), tapi nasi tiwul aku mau," ucap Mbah Harjo, sambil tertawa ringan.

Nur Kholis, Ketua Kloter SUB-19, mengakui kemandirian Mbah Hardjo. "Seperti standarnya pelayanan lansia, kami sudah siapkan semua fasilitas yang bisa membuat Mbah Harjo nyaman beribadah. Tapi ternyata Mbah Harjo sering tak mau memakainya. Seperti kursi roda, kalau masih bisa berjalan, beliau tak mau memakainya. Pokoknya Mbah Harjo mandiri," jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.