Dark/Light Mode

Sekolah Tatap Muka Di Korsel Kini Sudah Full 100 Persen

Senin, 22 November 2021 15:22 WIB
Sekolah tatap muka di Korea Selatan, setiap siswa dibatasi partisi. (Foto: Yonhap/EPA-EFE/Shutterstock)
Sekolah tatap muka di Korea Selatan, setiap siswa dibatasi partisi. (Foto: Yonhap/EPA-EFE/Shutterstock)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mulai hari ini, seluruh sekolah di Korea Selatan (Korsel) menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pertama dengan kapasitas penuh 100 persen.

Sebagai negara pertama di luar China yang menghadapi lonjakan kasus Covid gila-gilaan, sekolah-sekolah di Korsel sempat mengalami berbagai tahap penutupan kegiatan tatap muka, pembelajaran jarak jauh, dan penyelenggaraan pendidikan secara hybrid.

Masifnya testing, pelacakan kontak yang intensif, dan penggunaan aplikasi pelacakan secara maksimal telah membantu Korsel untuk menekan angka penyebaran Covid, tanpa menerapkan lockdown seperti di negara-negara lain.

Keputusan membuka sekolah dengan kapasitas penuh ini, adalah bagian dari rencana Korsel untuk hidup bersama Covid-19.

Baca juga : Prabowo, Hatinya Ke Palestina

Saat ini, jumlah warga Korsel yang telah divaksin penuh telah mencapai 78,8 persen. Jumlah ini turun 12,8 persen untuk kelompok usia 12-17 tahun.

"Memang benar, saat ini kami masih menghadapi banyak kekhawatiran," kata Menteri Pendidikan Korea, Yoo Eun-hye saat berkujung ke sebuah sekolah dasar di Seoul, seperrti dikutip Reuters, Senin (22/11).

Upaya pelonggaran di tengah cakupan vaksinasi yang tinggi di Korsel, berlangsung di tengah lonjakan kasus yang masih tinggi.

Pada Minggu (21/11) tengah malam, Korsel melaporkan 2.827 kasus Covid-19 baru. Atau turun sedikit dari angka 3.000, yang merupakan rata-rata harian selama hampir sepekan. Rekor tertinggi dicetak pada Kamis (17/11) dengan angka 3.292.

Baca juga : Jaga Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Di Level 3,50 Persen

Reuters juga melaporkan, jumlah kasus gejala berat yang membutuhkan rawat inap, mencapai rekor tertinggi dengan angka lebih dari 500.

Karena itu, sekolah bisa kembali meniadakan PTM dan kembali ke pembelajaran jarak jauh atau pengaturan hybrid lainnya, jika terpaksa.

Protokol kesehatan seperti memakai masker, pemasangan partisi dan menjaga jarak juga tetap dilakukan. 

“Dengan bertambahnya jumlah kasus baru yang dikonfirmasi, kami meminta orangtua dan anggota keluarga, untuk lebih memperhatikan upaya pencegahan,” kata Menteri Yoo.

Baca juga : Melantai Di Bursa, Avian Tawarkan 10 Persen Saham

"Kementerian Pendidikan akan mengecek langkah-langkah pencegahan secara menyeluruh, serta siap men-support daerah-daerah yang perlu bantuan," imbuhnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.